JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pergerakan mata uang Rupiah bergerak cukup stabil. Hal tersebut ditopang oleh tingginya kepercayaan terhadap stabilitas makroekonomi Indonesia.
“Secara rata-rata, rupiah menguat sebesar 0,30% menjadi Rp13.309 per dolar AS pada triwulan II-2017,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Kompleks BI, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Baca juga: Sepanjang Juli 2017, Rupiah Tak Berdaya Lawan Dolar AS
Menurutnya, stabilnya nilai tukar Rupiah ditopang oleh aliran dana masuk yang tetap kuat seiring dengan prospek imbal hasil yang positif dan diikuti oleh tetap tingginya pasokan valas korporasi di pasar valas domestik.
Baca Juga: Waduh! Ketegangan Korut-AS Buat Kurs Dolar Loyo!
“Nilai tukar rupiah ke depan diperkirakan tetap stabil didukung oleh keseimbangan neraca pembayaran yang terjaga dan pasar valas domestik yang semakin dalam,” jelasnya.
BI akan terus melanjutkan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar.
Baca juga: BI: Aliran Modal Asing Bikin Rupiah Menguat
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rupiah terdepresiasi sebesar 0,28% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Juli 2017 dengan nilai tukar sebesar Rp13.315,90 per USD.
Ini merupakan level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu kedua Juli 2017 yang mencapai Rp13.349,17 per USD.
(Rizkie Fauzian)