JAKARTA - Kopi menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Namun, eksistensi kopi di pasar internasional dapat terancam akibat penurunan produksi sejak 2016 hingga saat ini.
Penurunan produksi kopi menurut Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Sumita, dikarenakan cuaca tak stabil. Menurunnya produksi kopi yang tak segera ditangani oleh pemerintah, menurut dia dapat membuat Indonesia malah jadi negara pengimpor kopi.
"Jelas kita mengharapkan pemerintah turun tangan. Kalau enggak lama-lama ya kita bisa jadi pengimpor kopi, bukan pengekspor kopi lagi," jelas dia ketika dihubungi Okezone di Jakarta.
Diundang Jokowi ke Istana, Pengusaha Kopi Ini Ungkap Rahasia Suksesnya: Kreativitas!
Perkenalkan Kopi Indonesia, Jokowi Bakal Perbanyak Training Barista!
Menurut dia, petani kopi saat ini sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah untuk membantu mereka keluar dari masalah penurunan produksi. Sebab, kopi Indonesia prospeknya masih positif di pasar internasional. Tapi karena tak ada tindakan segera, Indonesia saat ini tertinggal.
"Jelas tertinggi jauh (dari Vietnam). Kalau kita di robusta sebenarnya kita cukup tinggi. Kalau di robusta mungkin kita masih nomor 2. Kalau secara keseluruhan mungkin kita nomor 4," tandasnya.
Ke Papua, Menteri BUMN Dorong Pengembangan Kopi Arabika
Dukung Brand Lokal, Tamu Negara Akan Disuguhi Kopi Gayo hingga Lampung
Namun dirinya masih cukup optimis, kopi Indonesia masih dapat menampakkan taringnya di pasar internasional walaupun saat ini produksi sedang turun.
"Iya sementara masih belum (terlalu turun di pasar internasional). Namanya kita negara tropis, jadi ada dataran tinggi, ada dataran rendah. Kondisi kadang di dataran tinggi lebih baik, kadang dataran rendah jelek, tergantung. Overall kita masih oke lah tapi enggak meningkat," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)