Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasca-Rudal Korea Utara, Wall Street Dibuka Tak Banyak Bergerak

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 30 Agustus 2017 |22:22 WIB
Pasca-Rudal Korea Utara, Wall Street Dibuka Tak Banyak Bergerak
Ilustrasi Wall Street. (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat (AS) dibuka mengalami koreksi, karena investor khawatir akan adanya rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara. Rudal tersebut, diyakini akan meningkatkan ketegangan antara Washington dan Pyongyang, dan membuat investor lebih memilih aset safe haven seperti emas.

Dow Jones Industrial Average .JJI turun 0,88 poin menjadi 21.864, indeks S&P 500 melemah 0,52 poin atau 0,021% menjadi 2.445,78 dan indeks Nasdaq Composite .IXIC menguat 6,23 poin atau 0,1% menjadi 6.308,12.

Dolar AS juga turun ke level terendah 2,5 tahunan setelah Amerika Serikat merespons uji coba rudal Korea Utara. Meski demikian, data ekonomi Amerika yang positif cukup menenangkan investor .

Di sisi lain, banjir dan kerusakan akibat Badai Tropis Harvey meningkatkan risiko kekurangan bahan bakar dan mendorong bensin berjangka ke titik tertinggi sejak pertengahan 2015.

Wall Street dibuka dengan saham berjangka ESc1 menunjuk kenaikan 0,05%, mengikuti sesi kuat di Eropa dan Asia. Saham Eropa dan Asia membalikkan kerugian dari hari sebelumnya, ketika investor ketakutan akan rudal balistik Korea Utara di atas Jepang.

Departemen Perdagangan mengatakan, angka Produk domestik bruto (PDB) Amerika naik ke 3% pada periode April-Juni. Revisi ke atas dari sebelumnya 2,6% ini mencerminkan belanja konsumen yang kuat serta investasi bisnis yang kuat.

Pertumbuhan kuartal terakhir, merupakan yang terkuat sejak kuartal pertama 2015 dan mengikuti laju 1,2% pada periode Januari-Maret. Para ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB kuartal kedua akan meningkat menjadi 2,7%.

Selain itu, data penjualan ritel dan pengeluaran bisnis sejauh ini menunjukkan ekonomi tetap terjaga di awal kuartal ketiga. Data lain pada menunjukkan, pengusaha swasta menambahkan 237.000 pekerjaan, naik dari 201.000 pekerjaan pada Juli.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement