JAKARTA - Pasar saham Indonesia ditutup melemah pada jeda makan siang di tengah hasil deflasi Agustus 0,07%. Tercatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 34 poin atau 0,58% ke 5.829,59.
Sentimen negatif tampaknya tengah mewarnai pasar saham, termasuk Indonesia. Sentimen negatif tersebut adalah teror yang tercipta dari bom yang diluncurkan Korea Utara.
IHSG ditutup dengan 118 saham menguat, 192 saham melemah, dan 101 saham stagnan dengan transaksi perdagangan tercatat Rp2,2 triliun dari 2,8 miliar lembar saham diperdagangkan.
Baca Juga: 77 Saham Melemah Bawa IHSG Turun ke 5.858
Indeks LQ45 turun 6,9 poin atau 0,7% menjadi 970, Jakarta Islamic Index (JII) turun 3 poin atau 0,4% ke 743, indeks IDX30 turun 4 poin atau 0,7% ke 528 dan indeks MNC36 turun 2 poin atau 0,7% ke 331.
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan sektor industri dasar turun paling besar 1,3%, disusul sekotr properti 0,9%. Hanya sektor perkebunan yang menguat 0,3%
Baca Juga: Teror Korut Mereda, Pasar Saham Asia Berhasil Rebound
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp525 ke Rp51.075, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp300 ke Rp12.000, saham PT Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp200 ke Rp14.950.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) turun Rp900 ke Rp18.900, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp875 ke Rp68.325, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp425 ke Rp11.950.
(Dani Jumadil Akhir)