AS Diprediksi Tahan Suku Bunga, Kebijakan Bank Sentral Eropa Kini Jadi Sorotan
JAKARTA - The Fed tampaknya masih akan menunda menaikan suku bunganya. Di tengah kondisi tersebut, Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa yang kini akan menjadi sorotan adalah kebijakan dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menilai bahwa kebijakan dari Bank Sentral Eropa bakal menjadi sorotan di tengah kemungkinan The Fed menahan suku bunganya, setidaknya dalam jangka pendek ini.
Baca Juga: BI: AS Tidak Akan Naikkan Suku Bunga Acuan dalam Waktu Dekat
"Kalau Fed sekarang kenaikan suku bunganya tertunda maka orang perhatikan ECB gimana? ECB ada enggak tanda-tanda kurangi stimulus, atau tanda-tanda menaikan suku bunganya kapan? Berita-berita itu ditunggu," kata dia ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (8/9/2017).
Diperkirakan bahwa ECB hingga pertemuan terakhirnya menampakkan indikasi untuk memberikan stimulus lanjutan guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Eropa. Maka kemungkinan ECB belum akan menaikan suku bunganya.
Baca Juga: Yellen: Fed Rate Akan Terus Naik Secara Bertahap!
"Artinya, ECB melihat ekonomi Eropa masih belum pulih sesuai harapan makanya lanjutkan stimulus. Itu kemudian pasti berdampak kepada mata uang Euro-nya sedikit melemah," jelas Mirza lebih lanjut.
Namun, jika hal sebaliknya yang dilakukan oleh ECB, maka tidak menutup kemungkinan bila tahun depan suku bunga mereka akan dinaikkan. Imbasnya, diprediksi naik mata uang Euro bakal naik dibandingkan mata uang lainnya.
"Kalau ECB-nya misalnya memberikan sinyal bahwa stimulus dikurangi karena ekonominya pulih lebih cepat maka ada possibility suku bunganya akan naik di 2018 misalnya, pasti Euro akan menguat," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
