NEW YORK - Bursa saham di Amerika Serikat (AS), Wall Street melemah pada penutupan waktu setempat. Pelemahan terjadi Presiden AS Donald Trump mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Demokrat untuk menaikkan batas utang pemerintah federal dan mendanai pemerintah sampai 15 Desember.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 22,86 poin atau 0,10% menjadi 21.784,78 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 0,44 poin atau 0,02% ke 2.465,10 poin dan indeks komposit Nasdaq ditutup naik 4,55 poin atau 0,07 % menjadi 6.397,87 poin.
Baca juga: Adidas Topang Bursa Jerman, Indeks Saham Inggris Menguat
"Dalam pertemuan tersebut, Presiden dan para pimpinan Kongres sepakat untuk memberikan bantuan kepada korban Badai Harvey, memperpanjang batas utang, dan melanjutkan kedua resolusi sampai 15 Desember, bersama-sama," ungkap pemimpin DPR dari Demokrat Nancy Pelosi dan pemimpin Senat dari Demokrat Chuck Schumer .
Para investor sempat mencemaskan kemungkinan adanya penutupan pemerintah jika batas utang tidak dinaikkan. Sektor keuangan merosot 1,65 % menyeret turun indeks utama. Banyak bank-bank besar seperti Citigroup dan Goldman Sachs turun lebih dari 1%, karena tingkat suku bunga menurun.
Baca juga: Komentar Mario Draghi Bawa Pasar Saham Asia Naik Tipis
Departemen Tenaga Kerja mencatat, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 298.000 atau meningkat 62.000 dari pekan sebelumnya sebesar 236.000.
Angka tersebut adalah tingkat tertinggi untuk klaim awal sejak 18 April 2015 ketika mencapai 298.000. Sementara itu, untuk angka rata-rata pergerakan 4-minggu mencapai 250.250, meningkat 13.500 dari rata-rata minggu sebelumnya yang direvisi sebesar 236.750.
Di luar negeri, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan bahwa suku bunga dasar zona euro akan tetap berada pada 0,00 %. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bahwa bank sentral akan memutuskan untuk mengkalibrasi instrumen-instrumen kebijakannya sebelum akhir tahun, dengan mengatakan bahwa "mungkin sebagian besar keputusan ini akan diambil pada Oktober."
(Rizkie Fauzian)