Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mantap! 50 Tahun RI-Singapura Sepakat Pengembangan Technopreneurship

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 08 September 2017 |14:56 WIB
Mantap! 50 Tahun RI-Singapura Sepakat Pengembangan <i>Technopreneurship</i>
Ilustrasi: (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Dalam rangka mendukung kerjasama Indonesia-Singapura, dua lembaga dari Indonesia yaitu, Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Yayasan Upaya Indonesia Damai, United In Diversity  (UID) dan Singapore University of Technology and Design (SUTD) sepakat menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

MoU ini untuk kerjasama memperkuat pengembangan basis sumber daya manusia (SDM) bidang inovasi dan kewirausahaan, serta akses ke dunia usaha atau lebih dikenal technopreneurship.

Kerjasama ini diharapkan memberi kontribusi positif terhadap implementasi konsep Industri 4.0 yang tengah dikembangkan Pemerintah Indonesia dalam memacu pertumbuhan industri manufaktur nasional.

Baca juga: Ekonomi Digital, Fokus Kerjasama Indonesia dan Singapura di Masa Mendatang

Secara bersama-sama ketiga pihak juga sepakat melakukan kolaborasi kewirausahaan di bidang teknologi dan untuk proyek yang berbasis inovasi. Penandatanganan MoU tersebut merupakan salah satu dari sejumlah MoU yang ditandatangani lembaga pemerintah dan nonpemerintah kedua negara dalam rangka peringatan 50 Tahun Hubungan Indonesia-Singapura dan pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Lee Shien Loong di Singapura  pada 7 September 2017.

Presiden Jokowi dan Pemerintah Indonesia sendiri telah memiliki visi dan menyiapkan sejumlah program aksi untuk melakukan transisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya alam (SDA) kepada ekonomi yang berbasis Industri 4.0 sebagai sumber pertumbuhan baru, penciptaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya saing.

“Dalam sektor prioritas itu juga termasuk smart manufacturing, piranti lunak industri, manufaktur yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi dan inovasi, dan jenis jasa-jasa baru seperti desain,”  kata Rektor ITB  Kadarsah Suryadi dalam keterangan tertulisnya Jumat (7/9/2017).

Presiden Yayasan UID, Mari Pangestu menambahkan, di masa depan kewirausahaan (entrepreneurship) dan inovasi harusnya menjadi prioritas dalam pengembangan ekonomi, termasuk untuk UKM agar mereka dapat melakukan transformasi melalui penggunaan teknologi dan mengubah model bisnis mereka. 

Baca juga: Temui PM Singapura, Jokowi Bahas Kerjasama Investasi, Pariwisata, Energi dan Digital Ekonomi

Teknologi dan inovasi adalah jawaban agar pengembangan sektor ekonomi menjadi lebih inklusif atau terbuka bagi masyarakat luas.  “Kita berharap bahwa kerjasama UID dengan ITB dan SUTD bisa menjadi percontohan untuk mencapai tujuan tersebut.” kata Mari.

MoU ini diharapkan bisa mempercepat realisasi rencana aksi visi Industri 4.0 yang telah dan tengah di kembangkan pemerintah dan berbagai kalangan. Secara kongkrit, kerjasama ini diharapkan akan menumbuhkan kegiatan kewirausahaan yang dibangun berdasarkan sejumlah inisiatif yang sudah berjalan, serta rencana pusat kewirausahaan dan technopark di Jakarta, Kura-Kura Bali dan berbagai lokasi lain.

"Kolaborasi yang akan dilakukan akan membangun berbagai program yang sudah dan sedang dikembangkan oleh SUTD berkolaborasi dengan berbagai mitra, antara lain MIT.  Apa lagi kita bisa banyak belajar dari ekosistem kewirausahaan (entrepreneurship ecosystem) MIT maupun pengalaman Singapura, ” kata President  SUTD Thomas Magnanti.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement