JAKARTA - Pemerintah terus berupaya agar pemberian subsidi kepada masyarakat miskin tepat sasaran. Sehingga penyaluran subsidi dilakukan melalui bentuk non-tunai berupa kartu yang bisa digunakan untuk membeli beras hingga telur.
Baca juga: 1,2 Juta Keluarga Bakal Dapat Bantuan Nontunai Tahun Ini
Namun, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finances (INDEF) Bustanul Arifin mengatakan cara tersebut bukanlah solusi untuk memberikan subsidi tepat sasaran dan juga bukan cara yang tepat untuk mengurangi kemiskinan.
Baca juga: Program Bantuan Pangan Nontunai, Bulog Terancam Kelebihan Stok Beras
"Suplai masih bermasalah dan stok juga. Kalau beras diganti dengan voucher, masa (masyarakat miskin) makan voucher," kritiknya di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (9/9/2017).
Menurutnya, dengan mengganti subsidi dari beras sejahtera (rastra) menjadi non-tunai menunjukkan bahwa pemerintah belum siap dalam menyiapkan program mengurangi kemiskinan. Indikatornya terlihat sejak tiga bulan lalu saat beras subsidi sudah di salurkan ke daerah-daerah yang mempengaruhi pasokan beras di Bulog menipis.
Baca juga: Alhamdulillah... Penyaluran Bantuan Sosial Nontunai Ditargetkan Rampung Bulan Ini
"Prediksi saya, tahun depan ini Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) belum bisa diterapkan di Indonesia," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)