JAKARTA - Pemerintah telah mulai menerapkan program bantuan nontunai. Pada program ini, masyarakat nantinya tak lagi menerima bantuan berupa bahan pangan, namun menggunakan kartu khusus yang dapat digunakan untuk membeli bahan pangan sesuai kebutuhan.
"Kita kan mau Presiden menugaskan biar disiapkan berikan bantuan nontunai kepada penerima rastra. Setiap tahun kan tadinya menyalurkan beras, dulu namanya raskin, sekarang rastra. Nah, sekarang dia uji cobanya sudah 44 kota, tahun depan bisa-bisa kalau dilakukan bisa penuh 100%," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Hanya saja, dengan adanya program ini, Bulog tidak lagi melakukan penyaluran beras miskin secara langsung kepada masyarakat. Akibatnya, stok beras pun dikhawatirkan tidak dapat disalurkan seperti sebelumnya pada program bantuan pangan.
"Pertanyaanya begini, selama ini kan Bulog menyalurkan rastra tiap bulan 230.000 ton. Setahun disalurkan 13-14 kali. Kalau 13 atau 14 kali berapa juta ton? 3 juta ton. Nah beras itu ada di Bulog. Tapi Bulog mulai bilang 'itu kalau nanti dilaksanakan saya ke manain ini beras?" kata Darmin.
Hal inilah yang menjadi perhatian khusus dari pemerintah. Jika dibiarkan, maka dikhawatirkan beras yang telah dialokasikan untuk raskin tidak dapat disalurkan sebagaimana mestinya.