"Padahal di pihak lain memang ada tugas Bulog menjadi penyangga, memelihara cadangan beras untuk kalau ada yang tiba-tiba harga naik atau gimana, dia operasi pasar. Pertanyaannya seberapa banyak? Kalau cuma itu enggak pakai raskin itu berapa. Kemudian kerugiannya hitungnya gimana? Siapa yang tanggung. Itu dia pertanyaan Bulog kira-kira yang memang kesimpulannya, oke hitung dulu. Ya kita akan hitung dulu," tuturnya.
Hal ini pun akan dibahas dalam rapat koordinasi di tingkat menteri. Saat ini, Darmin pun memastikan bahwa stok beras tercukupi sehingga tidak perlu khawatir tentang stok pangan, sekalipun untuk program bantuan sosial.
"Kalau stok kebanyakan malah. Maksudnya begini, karena tadinya disalurkan 230.000 ton sebulan sekarang mau di salurkan pakai duit. Ini di ke manakan. Lalu dijual ke pasar harganya juga goncang, kira-kira begitu," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)