Saat itu, teknologi ini diterapkan kali pertama di jalan lingkungan Universitas Udayana Bali sepanjang kurang lebih 700 meter pada 18-29 Juli 2017. Penerapan serupa juga nantinya dikota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Penelitian mengenai pemanfaatan limbah plastik untuk bahan campuran aspal sudah dimulai sejak 2008 dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dan atas inisiasi darinya penelitian ini dilanjutkan kembali pada awal tahun 2017.
Baca Juga: Punya Sampah Plastik 9,52 Juta Ton, Indonesia Bisa Aspal Jalan 190.000 Km
Referensi penelitian serupa sudah dilakukan di India Berdasarkan hasil kajian di laboratorium tahun 2017, campuran beraspal panas dengan bahan tambah limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40% dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah pada kadar limbah plastik tertentu dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.
Oleh karena itu, dirinya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihaknya yang sudah berjuang dan mendukung terealisasinya pemanfaatan sampah plastik ini. Menurutnya, ke depannya sampah plastik juga akan digunakan di kota-kota lainnya seperti Jakarta hingga Surabaya.