JAKARTA - Masyarakat menyambut antusias hadirnya layanan KRL di Lintas Bekasi Timur hingga Cikarang yang mulai beroperasi sejak Minggu 8 Oktober 2017. Antusiasme ini tercermin dari volume pengguna di empat stasiun Baru pada lintas tersebut.
VP Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, tercatat volume pengguna KRL di Stasiun Bekasi Timur, Tambun, dan Cibitung masing-masing mencapai lebih dari 5.000 pengguna, sementara di Stasiun Cikarang jumlahnya mencapai lebih dari 8.000 pengguna pada hari pertama beroperasinya KRL Lintas Cikarang.
Baca juga: KATA MEREKA: KRL Kerap Anjlok, Mungkinkah Batasi Jumlah Penumpang?
“PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memperkirakan jumlah ini akan semakin bertambah pada hari Senin ini, mengingat para pengguna yang menggunakan KRL untuk bekerja maupun beraktivitas rutin lainnya akan mulai ikut naik KRL,” ujarnya dalam keterangan, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Dalam menyambut antusiasme masyarakat ini PT KCI telah menyiapkan berbagai kelengkapan fasilitas pelayanan beserta petugas di Stasiun. Di seluruh stasiun lintas Cikarang telah tersedia gate elektronik dan mesin Point Of Sales (POS) di loket.
Baca juga: Tak Ada Penumpukan Penumpang, Commuter Line: Ini karena Efektivitas Hold Baru
Selain itu petugas mulai dari passenger service, loket, announcer stasiun, hingga pengamanan telah tersedia lengkap di seluruh Stasiun Tersebut. Khusus di Stasiun Bekasi Timur dan Cikarang juga telah tersedia layanan pos kesehatan.
PT KCI juga hendak mengajak para pengguna KRL maupun masyarakat di sekitar Stasiun untuk menjalankan amanat dari Menteri Perhubungan saat peresmian operasional KRL Lintas Cikarang, yaitu agar bersama-sama menjaga sarana dan prasarana perkeretaapian yang telah dibangun oleh pemerintah.
Baca juga: KRL Cikarang-Jakarta Beroperasi September, Harga Tiket Cuma Rp6.000
Bentuk partisipasi dalam menjaga sarana dan prasarana perkeretaapian ini antara lain adalah dengan tidak menyebrang melalui perlintasan liar, tidak memanfaatkan stasiun untuk tempat berkumpul bila tidak hendak naik kereta, tidak melakukan pelemparan dan bentuk vandalisme lainnya, serta dengan turut menjaga kebersihan stasiun maupun KRL.
(Fakhri Rezy)