Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Catat! Manufaktur Nasional Masih Ekspansif hingga Akhir 2017

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 09 Oktober 2017 |12:45 WIB
Catat! Manufaktur Nasional Masih Ekspansif hingga Akhir 2017
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Industri manufaktur nasional masih menunjukkan geliat positif dalam upaya perluasan usaha, dengan didorong meningkatnya permintaan dari pasar domestik dan ekspor.

Ini terlihat dari indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) Indonesia di posisi 50,4 pada September 2017. “Kami optimistis pertumbuhan industri hingga akhir tahun 2017 masih baik seiring realisasi dari investasi di berbagai sektor industri,” kata Sekjen Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Haris Munandar di Jakarta, Sabtu (7/10).

PMI yang dirilis Nikkei dan Markit tersebut ketika indeks di atas 50 menandakan manufaktur tengah ekspansif. Kemenperin mencatat nilai investasi PMDN sektor industri pada semester I/2017sebesar Rp52,11 triliun atau naik sebesar 2,80% dibanding periode sama tahun 2016 sebesar Rp50,70 triliun.

“Investasi PMDN sektor industri ini memberikan kontribusi sebesar 40,15% dari total investasi PMDN pada semester I/2017 sebesar Rp129,80 triliun,” katanya.

Sedangkan nilai investasi PMA sektor industri sampai dengan semester I/2017 mencapai USD7,06 miliar.

Investasi PMA sektor industri ini memberikan kontribusi sebesar 45,43% dari total investasi PMA pada semester I/2017 sebesar USD15,53 miliar. Haris pun meyakini daya beli masyarakat Indonesia masih tinggi. Ini terbukti salah satunya dari hasil penjualan kendaraan di pameran automotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.

Hingga acara ditutup, sebanyak 21.000 kendaraan terjual atau naik dibanding tahun sebelumnya mencapai 20.384 unit. “Di berbagai pameran, kita lihat daya beli tidak menurun,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, instansinya bertekad memacu pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebagai sektor yang selama ini memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Karena itu, Kemenperin berperan menarik investasi di sektor industri.

Melalui deregulasi yang dilakukan pemerintah diharapkan pula turut menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memudahkan para pelaku industri berusaha di Indonesia.

“Kami optimistis pertumbuhan industri nasional pada semester selanjutnya dapat lebih baik lagi seiring implementasi berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah,” tuturnya. Pada kuartal II/2017, industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 17,94%.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement