Imbal dagang ini menurut dia, merupakan dukungan terhadap kelompok tani kopi arabika Kerinci. Sehingga ia bersama 13 kelompok tani lainnya yang bernaung di bawah organisasi Kopi Alam Kerinci (KAK) semakin bersemangat mengembangkan perkebunan kopi yang organik.
Kelompok tersebut mendapat binaan dari non goverment organization (NGO) oleh Yayasan Lahar atas dukungan WWF Indonesia melalui lembaga donor MCAI.
Baca juga: Wih! Produk Pindad hingga Kerupuk Bakal Dibarter dengan Sukhoi SU-35
Kelompok tani KAK sendiri terdiri dari 13 kelompok tani yang berasal dari Kecamatan Kayo Aro, Kabupaten Kerinci. Mereka bersama sepakat untuk tidak membuka lahan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terkait tata kelola lahan dan bertani kopi.
Selain itu setiap anggota kelompok menandatangani pakta integritas untuk tidak membuka lahan kopi di kawasan TNKS, katanya menjelaskan.
Kopi Arabika Kerinci tersebut kata Suryono hanya dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 700 hingga 1.200 meter dari permukaan laut (MDPL) di daerah Kayu Aro Kabupaten Kerinci.