JAKARTA - Melanjutkan perdagangan hari ini, di tengah pasar saham global dan kawasan yang tengah meningkat resikonya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan rawan tutup di teritori negatif. IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak di kisaran support 5.950 hingga resisten di 6.010 rawan koreksi lanjutan.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, pengumuman tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan dirilis pada hari ini akan menjadi sentimen penggerak laju IHSG.
"Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan tingkat bunga acuannya pada level saat ini di 4,25%," kata David dalam riset tertulis, Kamis (16/11/2017).
David melanjutkan, koreksi yang terjadi menjadi kesempatan bagi investor. "Pelaku pasar dapat kembali mengakumulasi sejumlah saham sektoral yang bergerak bullish sepanjang tahun ini seperti perbankan dan saham tambang batu bara," jelas dia.
Sementara itu, IHSG pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi. Sempat menguat 24 poin namun di sesi akhir IHSG terkoreksi ke 5.972,311. Koreksi IHSG terimbas sentimen negatif pasar saham global dan kawasan menyusul tekanan di sejumlah harga komoditas energi, dan material yang memicu koreksi di sejumlah saham sektor energi dan tambang logam.
Sentimen positif pada perdagangan kemarin, merespon rilis data ekspor impor Indonesia periode Oktober 2017. Impor Oktober meningkat 11% secara bulanan dan naik 23% secara tahunan mencapai USD14,19 miliar. Hampir seluruh jenis barang impor meningkat seperti konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal.
"Ini mengindikasikan tren pemulihan aktivitas produksi domestik dan menjadi sinyal positif pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir 2017 akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Sedangkan ekspor Oktober 2017 tumbuh 3,62% secara bulanan dan naik 18,4% secara tahunan mencapai USD15,09 miliar," kata dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)