JAKARTA - Jared punya insting bisnis yang tajam. Dia mengaku telah menanamkan uangnya di banyak perusahaan teknologi dan perusahaan rintisan (start-up) di Silicon Valley, California sejak 10 tahun lalu.
Jared mengatakan dia menjadi investor di lebih dari 50 perusahaan, termasuk Uber, Snapchat, Airbnb, dan Nest. Jared juga mengaku, beberapa hari sebelum Instagram dibeli Facebook , dia pernah menawarkan menjadi investornya, tapi ditolak.
“Saya tertarik pada perusahaan yang mengubah cara hidup manusia. Saya juga tertarik pada pemimpin yang jenius dan budaya perusahaan yang bagus,” kata Jared yang pada 2015 bekerja sama dengan platform wawancara langsung AOLmembuat web series Beyond The Horizon.
Dalam seri ini, dia mewawancarai berbagai tokoh penting di bidang teknologi dan spiritual. Sebagai seorang musisi, dia juga merasa harus menguasai teknologi digital. Ini diyakininya saat menyaksikan seorang perempuan yang bekerja sendiri di rumahnya untuk membuat bahan promosi untuk band yang digawangi Jared, 30 Second to Mars.
“Sebagai musisi, kamu harus tahu teknologi. Jika tidak, kamu akan mati,” tegasnya.
Kini, Jared banyak menangani kampanye bandnya. Dia juga aktif sebagai konsultan digital dan media sosial.
(Dani Jumadil Akhir)