Didalam tungku reduksi, alumina akan delektrplisa menjadi alumunium cair. Dimana setiap 32 jam, setiap pot akan dihisap 2,8 sampai 2 ton aluminum.
Kemudian Alumunium cair ini dibawa ke pabrik penuangan dengan Metal Transportasi Car (MTC) dan dituangkan kedalam holding Furnance. Setelah mendapat proses lanjutan, alumunium cair tersebut dicetak di casting Machinery menjadi ingot den yg ane berat 22,7 kilogram (kg) per batang.
"Setelah dicetak dijemur selama sehari . Kemudian diikat dan siap untuk dipasarkan," jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Abrik peleburan Kuala Tanjung, memiliki kapasitas terpasang 225 ribu ton almunium per tahun ini. Selain itu, pabrik peleburan ini juga dibangun berdekatan dengan Pelabuhan Inalum (TUKS) Kuala Tanjung yang menghadap langsung Selat Malaka.
(Fakhri Rezy)