JAKARTA – Jelang Natal dan Tahun Baru, banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya untuk berlibur. Tidak hanya luar negeri, destinasi nasional juga menjadi pilihan masyarakat untuk menghabiskan waktu liburannya bersama orang terdekatnya.
Ketua Asosiasi Travel Indonesia Asnawi mengatakan, tahun ini jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi utama mengalami peningkatan. Khusus untuk periode liburan Natal dan tahun baru, jumlahnya meningkat namun tidak cukup signifikan.
“Naik 10% bulan Desember ini,” ungkapnya kepada Okezone, Minggu (24/12/2017).
Baca juga: Puncak Kepadatan Natal dan Tahun Baru Terjadi Pada H-2 & H-3
Meskipun hanya naik 10%, tetapi jumlah wisatawan tahun ini telah berhasil melampaui target. Sebelumnya jumlah wisatawan untuk target liburan Natal dan tahun baru ini adalah 255 juta wisatawan.
“Peningkatan 10% ini sudah berhasil melampaui target sebanyak 255 juta,” tukasnya.
Namun, dari jumlah ini belum ada wisatawan Cina yang masuk. Ia mengatakan, seharusnya rata-rata wisatawan Cina masuk minimal 4.000 wisatawan.
“Kalau mereka tinggal beberapa waktu atau in house itu jumlahnya bisa mencapai 15.000. Ini saja hanya untuk di Bali ,” ungkapnya.
Asnawi juga mengatakan, peningkatan ini bisa dilihat dari kemacetan yang terjadi. Ia mengatakan semua destinasi utama seperti salah satunya Yogyakarta dan Bandung mengalami kenaikan. Tidak hanya itu, Bali pun dikatakan tetap ramai pengunjung.
“Apalagi untuk bisnis. Tetap ramai Bali,” tuturnya.
Baca Juga: BI Ubah Jadwal Operasional Natal dan Tahun Baru 2018
Tidak hanya itu, ia juga menambahkan, wisatawan dari daerah akan datang ke Jakarta dan wisatawan dari Jakarta akan ke luar daerah. Jadi seluruh destinasi sesungguhnya sama-sama mengalami peningkatan pada libur jelang natal dan tahun baru ini.
“Ya, gantian saja. Yang daerah ke kota, yang kota ke daerah. Bisa di lihat di mal mal itu,” tukasnya.
(ulf)
(Rani Hardjanti)