JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 dengan angka yang luar biasa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini ditutup dengan angka 6.355,65.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, kenaikan IHSG 2017 patut diapresiasi. Pasalnya, bila di awal tahun IHSG hanya 5.290, sekarang sudah di angka 6.355.
Baca Juga: IHSG Cetak Rekor, Presiden Jokowi Patahkan Semua Proyeksi Negatif Para Analisis
"Jadi naik 1.000. Saya melihat ini adalah confident terhadap Indonesia," ujar Agus, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Menurut Agus, meningkatnya indeks pasar modal dipengaruhi juga oleh indikator lain yang juga menunjukkan kondisi yang membaik seperti nilai tukar Rupiah.
Baca Juga: IHSG 6.355,65, Jokowi: Jangan Baca Analisa di Medsos yang Tidak Jelas Sumbernya!
"Nilai tukar Rupiah sepanjang tahun sampai akhir 2017 itu hanya terdepresiasi 0,7%, tahun lalu kita apresiasi 2,3%. Jadi di tengah gejolak dunia yang cukup tinggi nilai tukar Rupiah itu terjaga," ujarnya.
Kemudian, inflasi berdasarkan survei BI di akhir tahun sekira 3%-3,5%, cadangan devisa yang juga meningkat, di mana awal 2017 USD116 miliar sekarang sudah di USD125,9 miliar.
"Kita lihat juga pertumbuhan ekspor kita dibandingkan tahun lalu. Jadi ini semua menunjukkan kondisi ekonomi membaik dan merupakan tanda 2018 yang lebih baik," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)