Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPH Migas Pantau BBM Satu Harga di Asmat

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 31 Januari 2018 |14:34 WIB
BPH Migas Pantau BBM Satu Harga di Asmat
Foto: Koran SINDO
A
A
A

JAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terjun langsung untuk memantau pelaksanaan penyaluran BBM satu harga di Kabupaten Asmat, Papua.

Hal ini juga untuk ikut mengatasi kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah tersebut. “Saya sebagai kepala BPH Migas sedang memantau ke Kabupaten Asmat hingga Kamis mendatang untuk cek ketersediaan, distribusi, dan harga BBM di Kabupaten Asmat. Dan, untuk ikut mengatasi KLB campak dan gizi buruk,” ujar Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dalam siaran persnya.

Baca Juga: Program BBM Satu Harga Targetkan 54 Titik Baru di 2018

Fanshurullah mengatakan, di Kabupaten Asmat ada 10 penyalur eksisting yang sudah menyalurkan BBM satu harga. Kemudian ada tiga sub penyalur di dua distrik yang sudah beroperasi. Menurut dia, rencananya bupati Asmat akan membangun 16 sub penyalur dari 23 distrik yang ada di Agats.

“Kami sudah ketemu untuk sosialisasi pengawasan BBM satu harga dan sub penyalur bersama bupati, wakil bupati, kapolres, dandim 1707, kepala SKPD, Hiswana Migas, dan lain-lain,” jelasnya.

Baca Juga: Jokowi: Penyaluran BBM Satu Harga Butuh Biaya Rp800 Miliar

Dia mengungkapkan, di Kabupaten Asmat tidak ada motor memakai premium karena 1.500 motor di daerah tersebut merupakan motor listrik sesuai peraturan bupati sehingga yang menggunakan premium hanya kapal/angkutan sungai. “Bupati berharap Pertamina bisa membangun Depot BBM di Kabupaten Asmat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pertamina MOR VIII terus berupaya menjaga ketahanan stok BBM di Kabupaten Asmat sebagai bentuk dukungan atas penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah tersebut. Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VIII Maluku Papua Eko Kristiawan mengatakan, Pertamina memastikan stok BBM di Kabupaten Asmat akan aman sampai 22 hari ke depan serta akan terus menjaga kontinuitas distribusi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Jokowi: Banyak yang Ragu BBM Satu Harga Bisa Berjalan

“Terdapat delapan lembaga penyalur yang terdiri dari tujuh SPBU Kompak dan satu SPBU Khusus Nelayan di Kabupaten Asmat dengan harga jual premium Rp6.450/liter dan solar Rp5.150/liter sesuai Perpres,” ujarnya. Konsumsi BBM utama masyarakat di Kabupaten Asmat menurutnya adalah produk premium untuk transportasi sungai menggunakan perahu kecil atau speed boat. Relatif tidak ada penggunaan BBM untuk kendaraan darat karena kontur Kabupaten Asmat berupa sungai dan rawa.

(Rakhmat Baihaqi/M Faizal)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement