Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekspor Agro Industri Indonesia ke Jepang Perlu Ditingkatkan

Ulfa Arieza , Jurnalis-Kamis, 22 Februari 2018 |12:53 WIB
Ekspor Agro Industri Indonesia ke Jepang Perlu Ditingkatkan
Kemenperin bersama delegasi Jepang (Foto: Ulfa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Nilai ekspor produk agroindustri Indonesia ke Jepang masih terbilang kecil yaitu sebesar Rp800 juta dari total ekspor produk agroindustri sebesar Rp50 miliar.

Sementara itu, impor produk agroindustri sebesar Rp12 miliar. Sehingga, secara total masih ada surplus pada produk agroindustri.

Melihat peluang ekspor produk agroindustri ke Jepang, maka pemerintah mendorong kerjasama bisnis antara Jepang dan Indonesia. Salah satu yang didorong adalah Industri Kecil Menengah (IKM).

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto memaparkan, beberapa produk yang memiliki potensi tinggi untuk diekspor ke Jepang antara lain kakao, ketela, dan jagung. Pasalnya, di Jepang sendiri produk tersebut sulit ditemukan bahkan untuk ketela tidak ditemukan di negeri sakura itu.

"Di agro ini masa depan industri kita. Di Jepang baru Rp800 juta untuk ekspor produk olahan," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Guna mendorong peluang ekspor produk agroindustri maka pemerintah memfasilitasi kerjasama dengan Perwakilan dari Prefektur Fukuoka. Adapun kejasama dalam bentuk business matching ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama di Kemenperin pada 28 November 2017.

"Kita fasilitasi ini supaya ada business matching antra IKM, baik bidang processing, agro farm sendiri atau bidang pemasaran dan juga packaging," kata dia.

Perwakilan dari Prefektur Fukuoka Kenji Narita memaparkan bahwa Prefektur Fukuoka menjadi pintu masuk perdagangan Asia ke Jepang. Selain itu, Prefektur Fukouka merupakan wilayah industri namun juga memiliki area agroindustri yang cukup untuk menopang kebutuhan agro Jepang, di mana hampir semua kebutuhan agroindustri ada di Fukuoka.

Tidak hanya itu, Prefektur Fukouka memiliki industri hulu sampai hilir, sehingga diharapkan dapat menguntungkan dua belah pihak.

Keni menyebut, Pemerintah Prefektur Fukuoka telah menjalankan program Asia Business Delegation Program sejak tahun 2014 yang bertujuan untuk temu bisnis dan pertukaran informasi dengan pemerintah negara-negara di Asia. Untuk tahun 2017 salah satu negara sasaran programnya adalah Indonesia dengan fokus di sektor agribisnis dari hulu sampai hilir

"Kerjasama ini sudah dimulai 2014 dari Thailand dan Vietnam tahun ini ditambah Indonesia," kata Kenji.

Adapun dalam kerjasama ini, Prefektur Fokuoka mendatangkan beberapa delegasi perusahaan yang siap bekerjasama dengan IKM Indonesia antara lain, Kitakyushu Foreign Trade Associatio, ARM Sangyo, NS Trading, Matsushima, Tsuchiya Singapore PTE Ltd., Hakobune Inc, dan G-Matech.

Semetara dari Indonesia, perusahaan yang siap untuk bekerjasama dengan pihak Jepang antara lain, PT Tama Cokelat Indonesia, Poktan Kopi Temanggung, PT Cassava Industri Estat 79, PT Agro Mitra Mandiri, Universitas Halu Oleo, Disperindag Provinsi Sulawesi Tengah, dan PT Pagilaran.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement