NEW YORK - Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor khawatir mengenai meningkatnya produksi AS dan pasokan OPEC yang ketat.
Sementara itu, data minggu lalu menunjukkan bahwa para spekulan mengurangi taruhan tentang minyak, menyatakan penjualan lebih banyak dapat dilihat.
Kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, turun 54 sen atau 0,8%, menjadi menetap di USD64,95 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara itu, minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 68 sen atau 1,1%, menjadi berakhir pada USD61,36 per barel di New York Mercantile Exchange.
Perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan energi minggu lalu mengurangi rig minyak mereka untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan.
Namun, Amerika Serikat sekarang adalah negara produsen minyak mentah nomor dua dunia, di depan eksportir utama Arab Saudi.
Menteri minyak Iran Bijan Zanganeh mengatakan bahwa OPEC dapat menyetujui pada Juni untuk mulai mengurangi hambatan-hambatan produksi saat ini pada 2019, Wall Street Journal melaporkan. Pejabat Saudi mengatakan mereka akan menunda penawaran umum perdana Saudi Aramco sampai 2019.
Rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) minggu ini, mengingat potensi dampaknya terhadap dolar, bisa jadi penting, kata Bill Baruch, presiden Blue Line Futures di Chicago. Dolar cenderung memiliki hubungan terbalik dengan harga minyak, karena pelemahan greenback membuat komoditas berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)