Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Macet di Tol Jakarta-Cikampek Menurun berkat Sistem Ganjil Genap

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 13 Maret 2018 |12:30 WIB
Macet di Tol Jakarta-Cikampek Menurun berkat Sistem Ganjil Genap
Foto: Koran Sindo
A
A
A

BEKASI - Penerapan sistem ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur dinilai efektif mengatasi kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Hal itu dibuktikan saat uji coba kebijakan tersebut kemarin. 

PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek mencatat ada peningkatan kecepatan di ruas tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta hingga dua kali lipat. 

“Kepadatan kendaraan yang biasa terjadi di ruas tol mulai mencair,” ujar Deputy General Manager Traffic Manajemen Lalu Lintas, PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Cece Kosasih.

Menurut dia, laju kendaraan di tol bisa menembus 40 km/jam hingga 60 km/jam. Namun, saat diterapkan mulai pukul 06.45 hingga siang hari pukul 11.30 WIB, kecepatan kendaraan bertambah hingga 60 km/jam. Cece memperkirakan, rasio jalan raya terhadap kendaraan di sana juga menurun. 

Baca Juga: Aturan Ganjil Genap Tol Bekasi Hari Pertama Kurangi 35% Kepadatan Lalu Lintas

Awalnya menembus angka 1, namun sekarang menurun di kisaran angka 0,8, sebab jika rasio sudah menembus angka 1 maka sudah di pastikan lalu lintas padat hingga macet total.

“Pada penerapan ini, kemacetan di ruas tol arah Jakarta berkurang signifikan,” katanya. 

General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R. Lukman mengatakan, jumlah kendaraan yang melintas di gerbang tol (GT) Bekasi Barat 1 terpantau mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan kondisi normal. Tercatat 1.820 kendaraan masuk melalui GT Bekasi Barat 1 arah Jakarta. 

Angka tersebut turun 30% dari kondisi normal yang mencapai 2.600 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Bekasi Barat 2 mencapai 1.852 kendaraan atau turun 38,20% dari kondisi normal yang mencapai 3.000 kendaraan. Sedangkan dari GT Bekasi Timur 2, jumlah kendaraan yang menuju ke Jakarta saat jam pemberlakuan kebijakan mencapai 1.545 kendaraan atau turun 35,60% dibanding kondisi normal yang mencapai 2.400 kendaraan. Penurunan signifikan jumlah kendaraan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya, pengguna jalan tol mempunyai tiga opsi yakni beralih rute ke jalur alternatif, beralih waktu perjalanan serta beralih moda transportasi. 

Baca Juga: Ganjil Genap Tol Jakarta-Cikampek, 251 Kendaraan Putar Balik

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada warga Bekasi terkait kebijakan penerapan sistem ganjil-genap. Ketidaknyamanan yang dirasakan warga Bekasi dimaksudkan untuk memberikan manfaat kebaikan dan mengurangi kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek. 

“Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya meminta maaf kalau menimbulkan rasa kurang nyaman pada warga Bekasi, namun ini adalah upaya kami untuk mencari solusi pemecah kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek,” kata Budi saat melakukan peninjauan di gerbang tol Bekasi Barat, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. 

Menurut dia, laju kendaraan di ruas jalan tol Cawang-Bekasi hingga Cikampek memang amat rendah dengan rata-rata 0 km/jam-20 km/jam. Laju tersebut terbukti meningkat di hari pertama pemberlakuan paket kebijakan green line, termasuk sistem ganjil-genap. Dia mengakui telah mengeluarkan tiga paket kebijakan di ruas tol Jakarta-Cikampek melalui Permenhub Nomor 99 Tahun 2018 dan Permenhub Nomor 18 Tahun 2018. Tiga paket kebijakan ini adalah aturan ganjil-genap pelat kendaraan bagi golongan I di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur arah Jakarta. 

Lalu, pembuatan jalur khusus angkutan bus di bahu jalan tol. Kemudian, pembatasan jam operasional kendaraan barang (dua arah) pada golongan III, IV, dan V. Ketiga paket kebijakan ini berlaku mulai Senin, 12 Maret 2018 setiap hari kerja, Senin- Jumat mulai pukul 06.00-09.00 WIB, sementara akhir pekan dan libur nasional ditiadakan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap paket kebijakan ini bisa menjadi solusi kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Hal itu sangat menolong masyarakat yang melaju di antara ruas jalan tol Jakarta-Cikampek setiap harinya. 

“Jangan sampai tiga solusi ini malah bikin publik lemah, sambil berjalan, sambil dievaluasi,“ tukasnya. 

Dalam kesempatan itu, Tito juga meminta petugas tidak menilang pengendara yang melanggar dalam uji coba rekayasa lalu lintas di ruas tol Jakarta-Cikam pek. Pasalnya, tiga kebijakan yang diimplementasikan saat ini belum bersifat masif dan masih dalam uji coba beberapa hari ke depan. 

“Saya sudah perintahkan jangan melakukan sanksi tilang selama sosialisasi, namun harus memberikan edukasi kepada para pengendara yang tidak mengetahui sistem ganjil-genap,” katanya. 

Penumpang Trans jabodetabek Meningkat Drastis 

Penerapan ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur sangat efektif sebab penumpang Trans jabodetabek premium meningkat drastis.

Petugas Pengecekan Trans jabodetabek Mega City Dhedie Rasmana mengaku, penerapan ganjil-genap membuat sebagian masyarakat Bekasi beralih menggunakan transportasi massal. 

“Meningkat drastis bahkan hampir penuh, tidak seperti biasanya, kemungkinan terus mengalami kenaikan,” katanya. 

Bus Trans jabodetabek mempunyai kapasitas 34 tempat duduk. Waktu kedatangan antar bus (headway) hanya 10 menit. 

Menurut dia, banyak warga yang bekerja di DKI Jakarta saat ini beralih ke moda ini. Biasanya sebelum ganjil-genap, satu hari lima bus berangkat totalnya hanya 28 penumpang.

“Hari ini meningkat tajam sudah 180 orang karena bus ini sangat nyaman dan cepat,” paparnya. 

Di sisi lain, ratusan kendaraan roda empat di Kota Bekasi menyiasati perjalanannya di ruas tol Jakarta-Cikampek dengan berangkat lebih pagi. Akibatnya, ruas gerbang tol Bekasi Barat I di samping Mal Revo Town arah Jakarta sangat padat sejak pukul 05.60 WIB. 

Panjang kemacetan mengular sekitar 300 meter atau sampai Jalan Ahmad Yani, yang menjadi akses masuk ruas tol itu. 

“Kami berangkat sejak pagi karena terkena ganjil-genap, jadi harus berangkat pagi banget,” kata Andi Firdaus, 35, pengendara asal Rawalumbu. 

(Abdullah M. Surjaya/Ichsan Amin)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement