Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Presiden Jokowi Wanti-Wanti Para Bankir, Ini 5 Pesan Utamanya

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 16 Maret 2018 |12:56 WIB
Presiden Jokowi Wanti-Wanti Para Bankir, Ini 5 Pesan Utamanya
Foto: Dok Setkab
A
A
A

2. Kekuatan permodalan bank-bank di Indonesia cukup merata. Dia mencontohkan, untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) CAR-nya di kisaran 21,96%, bank swasta nasional 21,82% dan bank BUMN 21,14%. Sementara untuk pertumbuhan kredit pada 2017, bank-bank badan usaha milik negara (BUMN) mencapai 11,55%, lebih tinggi dibanding bank asing yang tumbuh relatif hanya 2,7%, dan BPD di kisaran 9,09%.

“Pertumbuhan kredit 2017 sebesar 8,24%, memang ini lebih rendah dari rencananya bisnis 2017. Kita paham beberapa bank masih dalam konsolidasi kredit macet sehingga kredit macet ini di antaranya harus dihapus, supaya catatan kredit macetnya rendah, karena itu menjadi indikator ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Penyederhanaan Izin Migas Dimulai Kuartal I Tahun Depan

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, rendahnya pertumbuhan kredit bukan semata-mata ada kesalahan dari perbankan. Menurutnya, faktor pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya procylical atau siklus ekonomi yang memengaruhinya.

Artinya, ketika siklus eko nomi menurun maka penyaluran kredit pasti rendah. Rektor Universitas Paramadina Firmanzah berpendapat rendahnya pertumbuhan kredit bukan hanya disebabkan oleh faktor yang disampaikan oleh Presiden, tetapi juga adanya perlambatan dari sisi pertumbuhan ekonomi dan permintaan domestik. Hal ini yang membuat ekspansi usaha terbatas.

“Akibatnya kredit investasi dan modal kerja tumbuhnya tidak mampu menembus double digit,” ujar dia. (Dita Angga/Kunthi Fahmar Sandy/Hafid Fuad)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement