JAKARTA - Mutiara menjadi salah satu perhiasan yang digemari banyak orang. Tampilannya memberikan kesan mewah bagi penggunanya.
Tentunya harga mutiara pun tak murah, sebab perhiasan ini murni terbentuk dari peristiwa alam. Seperti, salah satu kalung mutiara di pameran perhiasan Jakarta International Jewellery Fair 2018 yang mencapai lebih dari Rp250 juta.
Kalung berbalutkan puluhan mutiara ini memiliki harga USD19.525 atau Rp267,49 juta (dengan kurs Rp13.700).
Baca Juga: Ada Kalung Seharga Rp1 Miliar dan Gelang Ratusan Juta, Seperti Apa Sih Bentuknya?
Kalung seharga ratusan juta ini menunjukkan warna putih emas yang sangat elegan. Ini menjadi pemikat para pecinta perhiasan.
"Ini untuk jadiin satu kalung butuh waktu lama. Kan kerang mutiara hasilkan mutiara ukuran dan warna beda-beda. Kita kumpulin banyak mutiara dulu, baru cocokin ukurannya sama warnanya yang sama buat jadi kalung," ujar Faizah, salah satu seller perhiasan booth Maisya Jewellery, kepada Okezone di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Dia pun menegaskan salah satu kelebihan mutiara cantik ini adalah murni berasal dari alam Indonesia. "Ini mutiaranya dari hasil laut di Lombok. Jadi ini murni dari Indonesia," imbuhnya.
Jika kalung mutiara itu terasa terlalu mahal, ada pula kalung mutiara dengan harga yang jauh lebih murah.
Baca Juga: Dilelang, Berlian Perdamaian Sierra Leone Laku Rp87,75 Miliar
Salah satunya kalung mutiara ini yang dibanderol Rp100,1 juta. Setidaknya bisa berhemat setengah harga dari kalung sebelumnya.
Kalung ini memiliki warna mutiara yang jauh lebih putih dan cenderung tak terlalu senada seperti warna kalung sebelumnya. Kendati demikian, kesan mewah tetap dimiliki kalung yang juga berasal dari laut di Lombok ini.
Sekedar diketahui, pameran ini menawarkan beragam perhiasan mulai dari emas, mutiara, hingga berlian. Pecinta perhiasan dapat menikmati acara ini selama 19-22 April 2018 di JCC Senayan.
Adapun pameran ini diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Emas& Permata Indonesia (APEPI) bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)