Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Konsumen Beralih E-commerce, Sektor Ritel Konvensional Lesu?

Arsan Mailanto , Jurnalis-Sabtu, 28 April 2018 |11:25 WIB
Konsumen Beralih <i>E-commerce</i>, Sektor Ritel Konvensional Lesu?
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

PANGKALPINANG -  Perkembangan perdagangan elektronik alias e-commerce di Indonesia terus berkembang pesat. Seiring peralihan konsentrasi konsumen dari konvensional ke bisnis online, dituding penyebab bisnis ritel konvensional semakin tenggelam. 

Kepala BPKN Ardiyansyah Suparman mengatakan pertumbuhan e-commerce ini luar biasa sejak perencanaan, perancangan, produksi, marketing, pelayanan, semuanya berubah.

Baca Juga: 144 Startup Teknologi Dikucuri Dana

"Makanya ritel konvensional sudah merasakan dampak adanya e-commerce. Ini jadi tantangan kita karena perkembangan internet yang cepat," ujarnya di Pangkalpinang, Sabtu (28/4/2018).

Sejatinya dengan peralihan sistem beli konsumen melalui e-commerce, kata Ardiyansyah pemerintah juga perlu memerhatikan hak konsumen agar tetap merasa aman dan diuntungkan dalam bertransaksi online. Sebaliknya, konsumen juga harus mematuhi kewajibannya.

Aneka Promo Ditawarkan Pusat Perbelanjaan di Yogyakarta Jelang Natal dan Tahun Baru

"Begitu juga lintas barang dan jasa, dengan e-commerce boleh jadi pedagangnya tidak ada di negeri ini. Maka kita harus hati-hati, maka pengawasan di pelabuhan laut, udara harus ketat. Kalau enggak ini bisa jebol," dia menegaskan.

Menurutnya, bisnis online tidak hanya sebatas pasar domestik, namun juga bisa menembus pasar dunia atau ekspor. Hanya saja tingginya biaya logistik, membuat para pelaku e-commerce Indonesia kalah bersaing dengan pemain asing.

Baca Juga: Mendag Janjikan Aturan Pajak E-Commerce Segera Terbit

"Kita bisa jadi eksportir, walau tidak punya toko, fisik, atau barang dagangan. Melalui ini bisa sampai pasar ke Amerika, tapi barangnya di China langsung di kirim ke Amerika. Kenapa? karena murah, selain barangnya murah, ongkos angkut juga murah," paparnya

"Kita ada barang tapi kita belum mampu bersaing di domestik, padahal kualitas barang kita bagus. Namun, ketika kita tidak bisa bersaing di logistic cost (biaya logistik) kita akan kalah bersaing," timpal Ardiansyah.

Tren Belanja Daring Aktivitas Perdagangan Glodok Sepi

Sementara Assisten Administrasi Umum Setda Babel menambahkan konsumen saat ini lebih tertarik berbelanja online dibanding konvensional. Kendati begitu, pemerintah harus memberikan rasa aman dalam transaksi tersebut.

"Zaman now orang lebih suka berbelanja online, tapi tidak semua aktivitas tersebut aman. Maka dari itu pemerintah berusaha mewujudkan adanya rasa aman berbelanja di online," pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement