CIREBON - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengungkapkan, potensi gas bumi dan alam cukup melimpah untuk dimanfaatkan. Sejauh ini konverter kit dimanfaatkan di tabung gas rumah tangga yang terbukti bisa menghemat biaya.
"Untuk itu pemerintah pun ingin melakukan hal ini kepada nelayan dan petani yang nantinya dipasang di kapal nelayan dan hand tractor," ungkap Nasir di Cirebon.
Nasir menjelaskan konverter kit adalah upaya teknologi tentang bagaimana menggantikan bahan bakar dari BBM ke gas. Jika nelayan bergeser menggunakan gas bisa menghemat 65% dan nelayan pun akan mendapatkan keuntungan cukup deras.

"Ini sebagai solusi penghematan subsidi negara," katanya.
Menurutnya, melalui program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) Indonesia telah berhasil menguasai konverter kit generasi kedua dengan fitur keselamatan dan efisiensi tinggi. Kegiatan ini merupakan uji terap konverter kit generasi kedua di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, Cirebon.
"Ini juga salah satu upaya dari Kemristekdikti untuk terus mendorong riset-riset yang dekat dengan aplikasi di industri dan berguna bagi masyarakat," ujarnya.

Anggota DPR RI Komisi VII, Herman Khaeron menambahkan konverter kit merupakan upaya dari pemerintah, di sini terjadinya penggantian dari BBM ke gas. Dalam hal ini pemerintah mengajak nelayan untuk beralih ke gas.
"Stimulus anggaran sudah disiapkan hampir 40 ribu unit konverter kit," terangnya, Senin (21/5/2018).
Dia melanjutkan, ini bisa menjadi daya tarik masyarakat dan jika masyarakat sudah tertarik dengan memakai gas dengan pemakaian yang efisien, lebih hemat dan lainnya.
"Selanjutnya bisa dicari di lingkungan masyarakat," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)