JAKARTA - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun (RUPST). Berdasarkan hasil RUPST telah disepakati dan diputuskan susunan Dewan Direksi baru KPEI untuk periode 2018-2021.
Mengutip keterangan resmi KPEI di Jakarta, Jumat (22/6/2018) rapat memutuskan untuk mengangkat Sunandar sebagai Direktur Utama menggantikan Hasan Fawzi yang telah mengakhiri masa jabatannya. Sunandar sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur KPEI.
Rapat juga memutuskan untuk mengangkat Iding Pardi sebagai Direktur dari posisi sebelumnya sebagai Kepala Divisi Riset dan Pengembangan KPEI. Rapat tersebut dimulai pukul 14.00 WIB dan dipimpin oleh Komisaris Utama KPEI, Abraham Bustari.
Selain penyegaran Direksi, agenda RUPST juga membahas Persetujuan Atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2017. Rapat juga menyetujui penyisihan cadangan jaminan untuk Tahun Buku 2017.
Dalam rangka menjalankan fungsi sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, sebagaimana tahun sebelumnya, KPEI menyisihkan sebagian laba bersih yang diperoleh ke dalam bentuk cadangan jaminan.
Dalam RUPS Tahunan kali ini, ditetapkan penyisihan cadangan jaminan tahun buku 2017 adalah 5% dari Laba Bersih, atau sebesar Rp4,13 miliar. Adapun tahun 2017 KPEI berhasil memperoleh laba usaha sebesar Rp101,99 miliar dan setelah dikenakan pajak penghasilan, KPEI membukukan Laba Bersih sebesar Rp82,72 miliar.
Seiring dengan kemampuan perusahaan dalam mencatatkan laba, total aset KPEI meningkat sebesar 12,34%, dari Rp4,67 triliun pada tahun 2016, menjadi Rp.5,24 triliun di tahun 2017.
Selama tahun 2017, berbagai inisiatif yang ditetapkan dalam rencana strategis Perusahaan telah berhasil dikembangkan. Pengembangan tersebut mencakup aspek bisnis dan operasional, sistem teknologi informasi, peraturan serta pengembangan kapasitas organisasi.
Bersama regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan SRO lainnya (BEI dan KSEl), KPEI berhasil menerapkan beragam produk dan layanan baru dalam rangka pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia.
Program yang telah diimplementasikan antara lain kegiatan kliring transaksi obligasi negara ritel melalui Electronic Trading Platform (ETP), serta kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa atas transaksi Kontrak Berjangka Surat Utang Negara Indonesia (Indonesia Government Bond Futures).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)