JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meresmikan organisasi berbentuk komunitas, Pandu Laut Nusantara pada Car Free Day (CFD) di depan Menara Bank BCA, Jakarta Pusat.
Dia mengungkapkan alasan dibalik pembentukan tersebut karena laut Indonesia luar biasa. Namun, praktek-praktek semacam ilegal fishing mampu mencorengnya. Selain itu sampah plastik di Indonesia juga semakin banyak. Bahkan menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua, yang menjadi perhatian dunia.

"Menjaga laut adalah kewajiban kita semua. Hutan sudah hampir habis, sawah juga kurang, yang sisa adalah laut. Kita jaga untuk anak cucu kita," tutur Susi.
Baca Juga:
Ada Gambar Kartun Menteri Susi Segede Gaban di Rumah Makan Ikan Goreng
Heboh Ikan Raksasa Arapaima, Menteri Susi: Kampanyekan Itu Berbahaya
Hal ini juga didukung oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Laut, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, bahwa laut Indonesia sangat besar melebihi daratannya. Namun sayang kesempatan orang Indonesia melihat laut sangat jarang.

"Jika kita bangsa bahari seharusnya lebih melihat laut untuk mencintai laut," tutur dia.
Dengan hal itu, mereka ingin mengajak generasi muda untuk lebih mencintai laut dengan menciptakan Pandu Laut Nusantara tersebut. Bagi kalian yang ingin ikut tergabung bisa melihat di website resmi Pandu Laut, www.harmonilaut.id.
Sebagai informasi, pada 29-30 Oktober 2018, forum internasional tentang isu kelautan akan digelar, yakni Our Ocean Conferense, di Bali Nusa Dua, Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)