JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bisnis ritel, PT Sarinah (Persero) mengaku telah mengantongi pendapatan Rp300 juta dari penjualan online.
Perseroan terjun ke lini pemasaran daring pada Desember 2017 silam dengan kerjasama PT Telkom (Persero) dengan meluncurkan Sarinah Toko Online melalui website www.sarinahonline.co.id.
Direktur Utama Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan dapat meraih Rp1 miliar dari pemasaran online.
"Target kami Rp1 miliar tahun ini, tapi belum tercapai, sekarang sudah mencapai Rp300 juta," kata dia di Gedung Sarinah, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Gusti mengklaim pertumbuhan penjualan online Sarinah cukup stabil di angka 30% setiap bulan.
Untuk saat ini, Sarinah masih menggandeng market place ternama seperti Bukalapak, Tokopedia, Shoppe, Lazada, dan Blanja.com untuk memasarkan produk mereka.
Pada awal peluncuran sistem belanja online pada Desember 2017 lalu, pendapatan dari sisi online belum mencapai Rp50 juta. Setelah tujuh bulan berjalan, penjualan online bulan Juli ini menyumbang Rp150 juta ke kantong perseroan.
"Saat ini yang paling banyak kontribusi dari market place karena Sarinah Toko Online masih baru," jelas dia.

Akan tetapi, kata Gusti kontribusi penjualan online masih tipis belum mencapai 1% dari total omzet yang didapat Sarinah sebesar Rp700 miliar. Oleh karena itu, perseroaan berencana untuk mengembangkan penjualan online berbasis aplikasi.
Dengan demikian, tidak hanya dari website, pembeli juga bisa mengakses produk yang dijajakan perseroan dari aplikasi. Prosesnya sendiri, sudah masuk dalam tahap feasibility study untuk menemukan mitra pengembang aplikasi.
"Kita harap sebelum akhir tahun sudah kita launching. Jadi tahun depan mulai kelihatan hasilnya karena tidak hanya di website tapi juga akan dibuat dengan aplikasi, jadi aksebilitas makin mudah," tandas dia.
(Dani Jumadil Akhir)