 
                
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut jika saat ini kondisi perekonomian global masih berada di dalam kondisi ketidakpastian. Hal tersebut pula yang dirasakan oleh negara negara maju yang tergabung dalam G20.
Ketidakpastian tersebut disebabkan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat, Republik Rakyat China(RRC) hingga negara-negara Eropa. Seperti diketahui, perang dagang dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melakukan kebijakan pembatasan impor produk baja dari China.
"Dalam pertemuan G20 kita bisa melihat suasana pembicaraan di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, RRC dan Eropa dan suasana dalam hal ini masih menunjukan ketidakpastian masing sangat tinggi," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR-RI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
 
Bahkan lanjutnya, pada saat dirinya melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan dengan negara-negara G20 di Argentina lalu, semuanya masih dalam keadaan kebingungan atas kondisi ini. Sebab hingga saat ini, beberapa negara tersebut masih belum juga menemukan solusi untuk menghadapi situasi ketidakpastian akibat perang dagang ini.
"Karena tidak ada kesepakatan bagaimana mereka akan menetapkan perselisihan dari sisi perdagangan," ucapnya.
Oleh karena itu lanjut Ani, para Menteri Keuangan dari berbagai negara tersebut sepakat untuk mengencangkan sabuk pengamannya masing-masing guna menghadapi situasi ketidakpastian tersebut. Sebab jika tidak berhati-hati, maka siapapun negaranya akan amat sangat terdampak dan bisa jadi perekonomian negara tersebut bisa anjlok karena kondisi tersebut.
"Kita juga harus tetap waspada bagi negara-negara emerging bahwa suasana ketidakpastian masih akan terus berlangsung. Karena mekanisme dari tingkat Menteri kita (G20) tidak melihat kemarin suatu kesepakatan untuk mengurangi ketidakpastian," jelasnya.
 
Sebagai informasi sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menghadiri pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral G20 (Finance Track) dalam dua hari berturut-turut, yaitu 21-22 Juli 2018.
Dalam pertemuan tersebut, isu perdagangan internasional tetap menjadi perhatian para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20, karena mengingat dampak perdagangan terhadap risiko pertumbuhan ekonomi dunia dan volatilitas global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral G20 menyerukan pentingnya konsistensi kebijakan dari negara-negara maju. Sebab perubahan kebijakan dapat mempengaruhi perekonomian global.
(Dani Jumadil Akhir)