JAKARTA - Empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mencatatkan kinerja keuangan di semester I-2018 yang positif. Keempatnya BNI, BRI, Mandiri dan BTN membukukan laba bersih yang tumbuh dibandingkan periode yang sama di 2017.
Di antara bank plat merah tersebut, tercatat pertumbuhan laba bersih tertinggi oleh Bank Mandiri dengan tumbuh 28,7% atau ke Rp12,2 triliun. Kendati demikian, dari segi nominal BRI masih memegang laba bersih terbesar dengan angka Rp14,9 trilliun.
Berikut perbandingan laba bersih empat bank milik negara, seperti yang dirangkum Okezone, Rabu (1/8/2018).
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Bank Mandiri mencatatkan kinerja positif pada semester I-2018. Bank plat merah tersebut mengantongi laba sebesar Rp12,2 triliun selama medio awal 2018 atau naik 28,7% dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,5 triliun.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, perseroan berhasil mempertahankan kinerja di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi kondisi nilai tukar Rupiah dan pasar modal.
Pencapaian laba ini didorong pertumbuhan pendapatan berbasis biaya atau fee based income sebesar 18,1% menjadi Rp12,86 triliun dari sebelumnya Rp10,89 triliun pada semester I-2018. Peningkatan fee based income diiringi penurunan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Bank Mandiri mencatat kinerja positif meskipun di tengah tantangan stabilitas pasar global yang mempengaruhi nilai tukar dan pasar modal Indonesia," kata dia di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis 19 JulI-2018.
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
BRI mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I-2018. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp14,9 triliun atau tumbuh 11% (yoy).

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, salah satu penopang utama kenaikan laba BRI adalah peningkatan penyaluran kredit yang tumbuh double digit di atas rata-rata industri perbankan Indonesia. Secara konsolidasi, penyaluran kredit sebesar Rp794,3 triliun atau naik sebesar 15,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp687,9 triliun.
"Pencapaian tersebut di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada JunI-2018 yang tercatat 10,7%,” jelasnya dalam paparan kinerja di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Selasa 31 JulI-2018.
Haru menyatakan, secara komposisi pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) masih mendominasi yakni Rp602,7 triliun atau 75,9% dari total kredit. "Target kami di tahun 2022 penyaluran kredit segmen UMKM mencapai 80% dari total kredit BRI," tambahnya.
3. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
BTN membukukan laba bersih di tahun 2017 mencapai Rp1,42 triliun atau naik 12,01% secara tahunan (year on year/yoy).

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, capaian laba bersih tersebut ditopang penumbuhan kredit yang melaju di level 19,14% hingga akhir JunI-2018.
"Angka pertumbuhan kredit tercatat di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang mencapai 10,26% yoy, data per MeI-2018," ujar dia dalam Paparan Kinerja Bank BTN di Gedung Menara BTN, Jakarta, Rabu 18 JulI-2018.
Maryono mengatakan, saluran kredit tertinggi masih dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sebesar Rp191,30 triliun atau tumbuh 19,76% dari tahun 2017. Di mana KPR subsidi dan non subsidi mengambil andil 73,5% dari total keseluruhan kredit.
4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
BNI menunjukkan kinerja positif selama semester I-2018. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,44 triliun atau tumbuh 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,41 triliun.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan Bunga Bersih (NII) BNI yang juga disertai perbaikan kualitas aset. Pertumbuhan NII BNI meningkat dari Rp15,40 triliun pada semester I/2017, menjadi Rp17,45 triliun pada tahun 2018. Angka tersebut tumbuh 13.3% lebih cepat dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan yang hanya mencapai 3.4% per April 2018.
Direktur Ritel Banking Bank BNI Tambok Setyawati mengatakan, pertumbuhan NII merupakan hasil dari penyaluran kredit BNI yang tetap terkelola dengan prudent dan optimal. Jika terus bisa diperhatikan, BNI optimis kinerja baik yang dicapai pada paruh pertama tahun 2018 tersebut akan tetap meningkat pada semester II.
"Pertumbuhan laba bersih BNI yang mencapai 16% jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan laba bersih di industri perbankan nasional yang per April 2018 mencapai 6,3%," ujarnya dalam acara Konferensi pers di Wisma BNI, Jakarta, Rabu 18 JulI-2018.
(Rani Hardjanti)