Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bagaimana Prospek Emiten Telekomunikasi di Sisa Tahun 2018?

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Kamis, 09 Agustus 2018 |15:53 WIB
Bagaimana Prospek Emiten Telekomunikasi di Sisa Tahun 2018?
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Dari 3 emiten telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Bahana Sekuritas melalui risetnya mengungkapkan, Telkom melalui Telkomsel masih memiliki average revenue per user (ARPU) terbesar yaitu Rp41.000.

Sementara XL memiliki ARPU Rp34.000. Sedangkan Indosat memiliki ARPU terendah yaitu hanya Rp12.000. Dengan mereka tidak melakukan perang harga diharapkan industri telekomunikasi menjadi lebih sehat.

Menurut analis saham Bahana Sekuritas Andri Ngaserin, pembangunan jaringan telekomunikasi harus dilakukan oleh operator telekomunikasi jika mereka ingin mempertahankan kinerja keuangannya dan jumlah pelanggannya.

"Terlebih lagi jika emiten telekomunikasi ingin meningkatkan jumlah pelanggan data," katanya di Jakarta, Kamis (9/8/2018).

 

Fitch Ratings juga mencatat kebutuhan akan broadband di Indonesia sangatlah tinggi. Dengan tingginya kebutuhan broadband membuat operator telekomunikasi getol menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex).

Operator yang saat ini gencar menggeluarkan capex adalah Telkomsel dan XL. Fitch mencatat rata-rata capex yang dikeluarkan operator untuk penggembangan jaringan sebesar 20% dari pendapatan mereka.

Menurut Andri wajar saja operator mengeluarkan banyak banyak dana untuk melakukan investasi untuk menggembangkan layanan data dan digital. Ini disebabkan broadband akan menjadi tulang punggung pendapat emiten telekomunikasi ke depan.

“Nantinya investor hanya akan melirik emiten telekomunikasi yang memiliki komposisi pendapatan data terbesar. Laba bersih Telkom yang mengalami penurunan dikarenakan Telkom dan Telkomsel melakukan investasi yang sangat besar di broadband,” terang Andri.

 

Hingga saat ini emiten yang dinilai Andri memiliki komposisi pendapatan data lebih besar dari legacy adalah XL. Sedangkan Telkomsel dinilai Andri masih mengarah untuk menuju ke layanan data.

Analis ini optimis dengan investasi Telkom dan Telkomsel yang besar di layanan data, akan membuat komposisi pedapatan mereka akan berubah dari legacy menjadi ke data dan digital bisnis .

Dari data laporan keuangan Telkom disebutkan bahwa digital Telkomsel mengalami kenaikkan sangat signifikan yaitu 17.5%. Jumlah tersebut memegang kontribusi 49.7% dari total pendapatan Telkomsel. Padahal di tahun lalu digital bisnis hanya memegang 39.3% dari total revenue Telkomsel.

"Sedangkan untuk Indosat saya masih belum bisa melihat mereka menuju ke layanan data. Itu disebabkan jaringan mereka yang kurang bagus, karena selama ini mereka melakukan perang harga, Indosat saat ini berat untuk meningkatkan revenue karena jaringannya yang kurang baik. Untuk telpon saja susah apalagi untuk data," papar Andri.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement