JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) semakin terpuruk. Rupiah saat ini sudah memasuki level Rp14.700-an. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh Rp14.800-an per USD.
Ekononom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pelemahan Rupiah disebabkan oleh krisis keuangan yang terjadi di Turki dan Argentina.
Sebagai negara berkembang, Indonesia ikut terdampak krisis keuangan dari dua negara berkembang itu.
"Berasal dari ekternal krisis Turki dan Argentina yang menyebabkan negara The Fragile Five terkena dampaknya. Salah satunya Indonesia yang riskan," ujar Bhima saat dihubungi Okezone, Minggu (2/9/2018).

Bhima melanjutkan, pasar mengkategorikan Indonesia bersama negara berkembang yang mengalami defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Sepanjang 2017 lalu, Indonesia mengalami defisit neraca transaksi berjalan sebesar 1,7% dari GDP tahun 2017. Sementara negara berkembang lainnya yang mengalami defisit, antara lain Argentina defisit 4,8%, India defisit 1,9%, Brazil defisit 0,48%, Filipina defisit 0,8%, Turki defisit 5,5%, dan Afrika Selatan defisit 2,5%.
Akibatnya, investor memilih untuk menarik investasinya lalu memindahkan kepada investasi yang lebih aman (safe haven).
"Di internal terjadi proyeksi defisit transaksi yang cukup besar di 2,7% - 2,8% dari GDP dari ambang batas 3%," kata Bhima.
Untuk itu, Bhima meminta agar pemerintah segera merealisasikan kebijakan untuk menekan impor serta mendorong ekspor. Dengan demikian, neraca transaksi berjalan dapat diperbaiki sehingga mengurangi defisit transaksi berjalan.

Pada Juli 2018, Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan RI kembali mengalami defisit sebesar USD2,03 miliar. Sementara, data bank sentral menunjukkan defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 tercatat sebesar USD8 miliar atau 3% dari PDB.
Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin tertekan. Setelah menyentuh level Rp14.700-an per USD, kini Rupiah menembus level pelemahan baru sepanjang tahun ini yakni Rp14.800-an per USD.
Mengutip Reuters pada perdagangan Jumat 31 Agustus 2018, Rupiah kini berada di level Rp14.839 per USD. Sedangkan menurut Bloomberg dolar index Rupiah di level Rp14.710 per USD. Sementara itu, dalam kurs Jisdor Bank Indoensia (BI), Rupiah berada di level Rp14.711 per USD.
(Rani Hardjanti)