Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 11%

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 04 September 2018 |11:27 WIB
BI: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 11%
Perbankan (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan penyaluran kredit perbankan pada periode laporan tercatat sebesar Rp4.989,8 triliun atau tumbuh 11,0% (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 10,5% (yoy) yang mencapai Rp4.992,2 triliun.

Peningkatan penyaluran kredit terjadi pada debitur korporasi maupun debitur perorangan dengan pangsa masing-masing 49,7% dan 46,1% dari total kredit. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 12,7% (yoy), meningkat dibandingkan bulan se belumnya sebesar 12,1% (yoy). Sementara kredit untuk debitur perseorangan tumbuh 9,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,9% (yoy). “Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada seluruh jenis penggunaannya,” ujar Agusman di Jakarta.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Terdepresiasi 50 Poin 

Tercatat Kredit Investasi (KI) tumbuh meningkat dari 9,4% (yoy) pada Juni 2018 menjadi 9,9% (yoy) terutama terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) yang tumbuh meningkat dari 5,1% (yoy) menjadi 7,2% (yoy). Peningkatan pertumbuhan KI sektor PHR khususnya terjadi pada subsektor perdagangan ekspor minyak biji kelapa sawit mentah di wilayah Sumatera Utara dan JawaTimur. Sementara peningkatan pertumbuhan KI juga terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan dari tumbuh 7,3% (yoy) menjadi 8,0% (yoy). Peningkatan tersebut terutama pada KI yang disalurkan pada perusahaan subsektor perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dan Kalimantan Barat.

Sempat Sentuh Rp14.200 per Dolar AS, Rupiah Ditutup Menguat 0,53% 

“Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh meningkat dari 11,0% (yoy) menjadi 11,5% (yoy) terutama disebabkan oleh akselerasi penyaluran KMK pada sektor PHR dan sektor industri pengolahan,” katanya. KMK Sektor PHR tercatat mengalami pertumbuhan menjadi sebesar 9,8% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7% (yoy). Menurut Agusman, akselerasi tersebut terutama didorong oleh KMK yang disalurkan untuk perusahaan perdagangan minyak kelapa sawit di Sumatera Utara dan DKI Jakarta.

“Peningkatan penyaluran kredit pada komoditi sawit dan turunannya tersebut seiring dengan penerapan program pemerintah Mandatori Biodiesel B20 pada September 2018, karena biodiesel B20 merupakan per paduan 80% solar minyak bumi dengan 20% biodiesel yang di hasilkan dari produk pertanian seperti minyak kelapa sawit,” katanya. Akselerasi pertanian seperti minyak kelapa sawit. Akselerasi pertumbuhan juga didorong KMK yang disalurkan untuk sektor industri pengolahan tercatat mengalami kenaikan dari 9,8% (yoy) menjadi 10,1% (yoy) pada Juli 2018, didorong pertumbuhan subsektor industri pupuk di Sumatera Selatan dan Jawa Barat serta subsektor industri kimia dasar di wilayah Banten.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement