JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan, pasca Asian Games 2018, venue olahraga baik yang di kawasan Gelora Bung Karno maupun Jakabaring harus bisa dioptimalkan pengelolaannya. Khususnya perawatannya, agar venue tersebut tidak terbengkalai meskipun Asian Games 2018 telah selesai penyelenggaraannya.
Menurut Basuki, venue tersebut bisa saja disewakan dan dibuka untuk umum. Tujuannya agar bisa menutupi biaya perawatan yang angkanya cukup besar.
"Semua harus bisa dimanfaatkan optimal dan bisa menghasilkan utk bisa menutupi biaya pemeliharaannya," ujarnya saat ditemui di kompleks Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (10/9/2018).

Menurut Basuki ada beberapa venue yang bisa dimanfaatkan dan disewakan untuk umum. Seperti lapangan badminton Istora Senayan, Hall Basket Senayan hingga Lapangan Tenis Indoor Senayan.
"Makanya designnya beberapa venue didesain untuk multifunction, seperti di istora, basket, tennis indoor, semua multifunction supaya bisa dipakai untuk menghasilkan uang," jelasnya.
Namun untuk saat ini lanjut Basuki, beberapa venue tersebut belum bisa digunakan untuk umum. Sebab, beberapa venue tersebut masih dalam tahap perawatan dan akan digunakan dalam event Asian Para Games 2018 bulan Oktober mendatang.

"Ini kan masih dalam masa pemeliharaan. Jadi nanti setelah kita serahkan semua," ucapnya.
Sementara itu lanjut Basuki, hal sama juga akan berlaku pada wisma atlet Senayan dan Palembang. Nantinya wisma atlet tersebut direncanakan untuk disewakan kepada publik.
"Ya itu (wisma atlet) juga sedang dalam pembahasan, itu adalah aset Sekretariat Negara, sekarang sedang dibahas pemanfaatannya ke depan, apakah mau disewakan, apakah mau dijual sebagai apartemen untuk masyarakat, tapi saya usulkan ada yang disisakan 1 atau 2 tower untuk keperluan olah raga," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)