JAKARTA – Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia edisi 2018. Ada 50 nama orang Indonesia yang masuk daftar tersebut. Peringkat pertama masih ditempati oleh Robert Budi dan Michael Hartono.
Selama 10 tahun keluarga ini menempati peringkat pertama di deretan orang terkaya di Indonesia. Berikut adalah 10 orang paling kaya di Indonesia yang dilansir dari Forbes, Kamis (13/12/2018):
1. R Budi dan Michael Hartono usia 68 tahun dengan kekayaan USD35 miliar
Keluarga Hartono mendapat lebih dari dua pertiga kekayaan dari investasi mereka di Bank Central Asia. Keluarga Hartonos membeli saham di BCA, setelah keluarga kaya lainnya, Salims, kehilangan kendali atas bank itu selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.
Baca Juga: 50 Miliarder Terkaya Indonesia Kumpulkan Total Kekayaan Rp1.870 Triliun
Akar dari kekayaan keluarga berasal dari pembuat rokok kretek Djarum, dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra Budi, Victor. Kepemilikan keluarga termasuk merek elektronik populer Polytron dan real estat utama di Jakarta.
2. Susilo Wonowidjojo usia 62 tahun dengan kekayaan USD9,2 miliar
Susilo Wonowidjojo dan keluarganya mendapatkan kekayaan bisnis rokok kretek yang diperdagangkan, Gudang Garam, yang menghasilkan 70 miliar batang rokok per tahun. Ayahnya Surya, yang tampaknya mulai bekerja untuk bisnis tembakau pamannya, mendirikan Gudang Garam pada tahun 1958.
Susilo telah menjadi direktur utama sejak 2009, saudara perempuannya Juni Setiawati adalah presiden komisaris. Keluarga Wonowidjojo memiliki kepentingan dalam perkebunan kelapa sawit melalui Makin Group.
Baca Juga: Bos Djarum Sabet Predikat Miliarder Terkaya 10 Tahun Berturut-turut
3. Eka Tjipta Widjaja usia 95 dengan kekayaan USD8,6 miliar
Seorang imigran Tionghoa ke Indonesia, Eka Tjipta Widjaja memulai kariernya menjual biskuit saat remaja. Hari ini Sinar Mas memiliki kepentingan di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis dan telekomunikasi.
4. Sri Prakash Lohia usia 66 tahun dengan kekayaan USD7,5 miliar
Sri Prakash Lohia memperoleh kekayaan dari bisnis petrokimia. Pada 1970-an ia dan ayahnya pindah dari India ke Indonesia, di mana mereka mendirikan Indorama sebagai pembuat benang pintal.
Sekarang ini adalah pembangkit tenaga listrik petrokimia, membuat produk industri termasuk pupuk poliolefin, bahan baku tekstil dan sarung tangan medis. Lohia tetap ketua tetapi tinggal di London dan telah menyerahkan kendali kepada putranya, Amit, yang merupakan wakil ketua.
5. Anthoni Salim usia 69 tahun dengan kekayaan USD5,3 miliar
Anthoni Salim memimpin Salim Group, perusahaan induk yang dikelola keluarga dengan investasi di bidang makanan, perbankan, dan telekomunikasi. Salim adalah CEO dari USD4 miliar (2017 penjualan) Indofood, salah satu pembuat mie instan terbesar di dunia, di mana keluarganya memiliki lebih dari 50%. The Salims memiliki sekitar 44% perusahaan investasi terdaftar di Hong Kong, First Pacific, yang memiliki aset $ 17,2 miliar di enam negara.
6. Tahir usia 66 tahun dengan kekayaan USD4,5 miliar
Tahir, yang menggunakan satu nama, adalah pendiri Mayapada Group, sebuah perusahaan dengan kepentingan dalam perbankan, jaringan rumah sakit dan, yang paling menonjol, real estat. Putrinya, Grace, adalah komisaris utama Propertindo Mulia Investama, perusahaan properti yang terdaftar pada 2018, di mana keluarga memiliki saham.
7. Chairul Tanjung usia 56 tahun dengan kekayaan USD3,5 miliar
CT Corp Chairul Tanjung terkenal karena menerbitkan kartu kredit, mengoperasikan hypermarket dan menjalankan stasiun TV.
Baca Juga: Bos Djarum Sabet Predikat Miliarder Terkaya 10 Tahun Berturut-turut
8. Boenjamin Setiawan usia 85 tahun dengan kekayaan USD3,2 miliar
Boenjamin Setiawan yang memiliki gelar doktor dalam bidang farmakologi, mendirikan Kalbe Farma di sebuah garasi pada tahun 1966 dengan lima saudara kandungnya. Kalbe Farma sekarang adalah perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1991; Setiawan dan saudara-saudaranya bersama-sama memiliki 48%. "Dr. Boen," begitu ia dijuluki, juga mengendalikan Mitra Keluarga yang diperdagangkan secara publik, yang mengoperasikan 12 rumah sakit.
9. Jogi Hendra Atmadja usia 72 tahun dengan kekayaan USD3,1 miliar
Jogi Hendra Atmadja adalah kepala Mayora Group, salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menjual kopi, sereal, permen, biskuit, dan banyak lagi. Mayora Group menjual mereknya, termasuk Kopiko, Danisa dan Roma, di lebih dari 90 negara dan mempekerjakan 30.000 orang.
10. Prajogo Pangestu usia 74 tahun dengan kekayaan USD3 miliar
Putra seorang pedagang karet, Prajogo Pangestu memulai kariernya di bisnis kayu pada akhir tahun 1970-an. Perusahaannya PT Barito Pacific Timber go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis perkayuannya pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga berdagang di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negara itu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)