Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertumbuhan Ekonomi Global Picu Kekhawatiran Bursa Saham AS

Ade Rachma Unzilla , Jurnalis-Selasa, 18 Desember 2018 |14:00 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Global Picu Kekhawatiran Bursa Saham AS
Grafik Ekonomi (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Memuncaknya pertumbuhan ekonomi global menyebabkan kekhawatiran pada perdagangan di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street Jumat lalu.

Melansir dari CNN, Selasa (18/12/2018), Dow turun 497 poin atau 2% pada hari Jumat. S&P 500 turun 1,9%, tenggelam ke level terendah sejak awal April, sedangkan Nasdaq jatuh 2,3%. Pasar diredupkan oleh sejumlah perusahaan negatif dan pertumbuhan ekonomi, terutama angka pertumbuhan yang lemah di luar China dan Eropa.

Baca Juga: Wall Street Anjlok 2%, Indeks S&P Sentuh Level Terendah Selama 14 Bulan

Penurunan ini meninggalkan pasar AS dengan kerugian minggu kedua berturut-turut. S&P 500 turun 11% pada kuartal keempat, berada pada kuartal terburuknya sejak 2011. Jenis kerugian kuartal keempat seperti itu jarang sekali terjadi. Menurut Bespoke Investment Group, S&P 500 hanya menutup 10% atau lebih pada kuartal terakhir tahun ini 10 kali sejak 1928.

Disamping itu, ketakutan juga menyerang pasar komoditas. Harga minyak AS diketahui jatuh 2,6% menjadi USD51,20 per barel.

Lemahnya angka dari China dan Eropa

China mengatakan akan mengurangi tarif untuk impor mobil buatan Amerika sementara kedua negara terus bernegoisasi. Wall Street sama sekali tidak terpengaruh oleh Presiden Donald Trump yang mengisyaratkan terobosan dengan China. Hal ini tersirat ketika Trump mencuit di twitter mengenai “kesepakatan besar dan sangat komprehensif” dengan China bisa terjadi “agak cepat”. Akibatnya, Dow ditutup sekitar 200 poin di bawah tempat perdagangan.

Sementara itu, Nikkei 225 Jepang jatuh 2%, sedangkan China Shanghai Composite turun 1,5% dan Hang Seng kehilangan 1,6%. Penjualan ritel China melambat pada November menjadi 8,1%, laju terlemah sejak 2003, menurut Bannockburn Global Forex.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah Dipicu Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga The Fed

Di Jepang, survei kepercayaan bisnis triwulanan oleh Bank of Japan mengungkapkan bahwa perusahaan mengantisipasi kondisi memburuk dalam tiga bulan ke depan.

Adapun Eropa juga menghadapi perlambatan. Di Eropa, pasar utama kehilangan sekitar 1%. Pertumbuhan bisnis di zona euro melambat pada awal Desember ke level terlemah selama lebih dari empat tahun, menurut IHS Markit. Laporan itu menemukan bahwa pelambatan itu "diperparah" oleh protes yang mengguncang Prancis.

Kegelisahan resesi

PIMCO memperkirakan bahwa kemungkinan resesi AS selama 12 bulan ke depan telah naik sekitar 30%, level tertinggi selama sembilan tahun ekspansi ekonomi.

"Model-model itu jauh lebih terang daripada warna oranye," kata Joachim Fels dan Andrew Balls PIMCO dalam laporan yang diterbitkan Kamis.

Pasar AS juga tertekan oleh perkembangan perusahaan yang mengecewakan. Costco (COST) kehilangan 9% dan Adobe (ADBE) merosot 7% setelah melaporkan hasil yang beragam. Sementara itu, penjualan ritel AS melonjak dipimpin oleh pertumbuhan online.

Eisman mengatakan kepada CNN, bahwa kualitas kredit konsumen Amerika tetap kuat meskipun ada kekhawatiran perlambatan.

"Saya tidak melihat resesi di cakrawala sama sekali," katanya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement