JAKARTA - Harga minyak naik pada perdagangan Rabu 19 Desember 2018. Harga minyak sedikit pulih dari aksi jual tajam selama sesi sebelumnya, setelah data AS menunjukkan ada permintaan yang kuat untuk produk olahan.
Namun harga minyak masih dibayangi sentimen negatif. Sebab investor terus bergulat dengan melemahnya permintaan dan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.
Melansir Reuters, Kamis (20/12/2018), minyak mentah brent berjangka naik 61 sen menjadi USD56,87 per barel naik 1,1%. Kontrak minyak mentah AS bulan depan, yang berakhir pada hari Rabu naik USD1,19 atau 2,6% menjadi USD47,43 per barel. Kontrak bulan kedua naik USD1,07 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Akibat Pasokan Membengkak
Persediaan minyak mentah turun 497.000 barel dalam seminggu hingga 14 Desember, lebih kecil dari penurunan yang diperkirakan oleh analis. Penurunan itu merupakan penurunan ketiga berturut-turut, kata Administrasi Informasi Energi AS.
Brent dan WTI telah jatuh lebih dari 30% sejak awal Oktober karena pasokan minyak mentah telah meningkat.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen minyak lainnya termasuk Rusia setuju bulan ini mengekang produksi 1,2 juta barel per hari (bpd) dalam upaya untuk menguras tangki dan menaikkan harga. Tetapi pemotongan tidak akan terjadi hingga bulan depan dan produksi telah mencapai atau mendekati rekor tertinggi di Amerika Serikat, Rusia dan Arab Saudi.
Produksi minyak Rusia telah berjalan pada rekor 11,42 juta bph sejauh ini bulan ini, sumber industri kepada Reuters. Menteri energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan stok minyak global diperkirakan jatuh pada akhir kuartal pertama.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)