JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) VFS Global Zubin Karkaria merupakan pria asal India yang membangun perusahaan layanan visa dan konsul terbesar di Dunia.
Zubin mendirikan VFS pada tahun 2001 ketika dia meyakinkan pemerintah AS untuk menguji coba skema bagi pemohon visa India ke AS di kedutaan Mumbai.
Melansir dari Forbes, Jumat (21/12/2018), Zubin menceritakan perjalanan kariernya yang bermulai di salah satu perusahaan travel terkemuka di dunia yaitu Kuoni Group yang berbasis di Switzerland. Dia memetik pengetahuan langsung tentang tantangan yang dihadapi para pelancong ketika mengajukan visa, terutama pada tahun 90-an.
Bukan hanya waktu tunggu yang panjang bagi pemohon visa, tetapi bahkan kedutaan pun berurusan dengan tumpukan pekerjaan administratif. Ketika itulah dirinya mulai mengonsep solusi yang sederhana namun sangat unik dalam mengelola proses visa bagi pemerintah.
Baca Juga: Pebisnis Indonesia dari 23 Perusahaan Bebas Visa ke Inggris
Baginya, menyiapkan layanan itu relatif mudah, tetapi meyakinkan pemerintah untuk mengizinkan menjalankan bagian administrasi murni dari proses permohonan visa sangat sulit.
VFS Global pun sekarang adalah perusahaan portofolio EQT, sebuah perusahaan ekuitas swasta global terkemuka yang berkantor pusat di Stockholm, Swedia.
Saat ini, VFS telah memiliki lebih dari 2.800 pusat aplikasi, beroperasi di 141 negara di lima benua dan lebih dari 187 juta aplikasi diproses dan melayani 62 klien pemerintahan di seluruh dunia.
Keunggulan VFS Global
Dalam dekade terakhir ini, teknologi telah menjadi pendorong bisnis utamanya. Secara keseluruhan, ini telah mengubah keseluruhan layanan visa menjadi cepat dan nyaman bagi pelanggannya.
Baca Juga: Kebijakan Bebas Visa Tak Pengaruhi Datangnya Wisatawan Secara Signifikan
Dengan teknologi canggih, bahkan VFS Global menawarkan servis untuk layanan pemerintah yang menghadapi publik seperti pendaftaran biometrik melalui proses yang aman dan sistem transfer data yang dapat menangani aplikasi dalam jumlah besar.
Salah satu layanan paling populernya adalah layanan pemrosesan visa doorstep, di mana staf VFS Global mengunjungi rumah atau kantor pelanggan untuk menerima aplikasi dan mendaftarkan biometrik.
“Ini adalah layanan pribadi yang paling utama, dan digunakan oleh kelompok besar wisatawan, perusahaan, mahasiswa dan individu berpenghasilan tinggi,” katanya.
Soal keamanan data, Zubin mengatakan bahwa ini sangat aman. Keamanan informasi selalu menjadi inti dari proses bisnisnya dan perusahaannya terus mencari cara untuk menyempurnakan, dan menghindari potensi pelanggaran keamanan.
Terjun ke Afrika
VFS Global memulai terjunnya ke Afrika pada 2005 dan kemudian memperluas operasi ke Nigeria pada 2007. Asal tahu saja, perusahaan ini sekarang beroperasi di 10 kota di seluruh negeri termasuk Abuja dan Lagos, dan mempekerjakan 150+ warga Nigeria.
"Nigeria adalah pasar terbesar kedua bagi kami di Afrika dan juga sebagai markas operasi Afrika Barat kami," katanya.
Dengan memastikan standar layanan tertinggi yang sejalan dengan praktik terbaik global, operasi VFS Global di Afrika telah dipuji beberapa kali oleh para tokoh dan organisasi terkemuka di seluruh lokasi yang telah mengunjungi Pusat Aplikasi Visa VFS.
Faktanya, pada bulan Oktober 2017, perusahaan ini diakui atas keunggulannya dalam layanan pelanggan di acara tahunan bergensi Nigeria Customer Service Awards (NCSA).
(Dani Jumadil Akhir)