JAKARTA – Menjelang libur tahun baru, pihak Jasa Marga mulai bersiap mengantisipasi kepadatan lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Beberapa proyek rencananya akan dihentikan pada tanggal yang sudah ditentukan sesuai dengan surat edaran BPJT. “Antisipasi kepadatan lalu lintas jelang libur tahun baru, kesiapan seluruh petugas di lapangan, kecepatan penanganan apabila ada gangguan, penghentian pekerjaan proyek elevated pada 28 dan 29 Desember 2018.
Bahkan kalau diperlukan pemberlakuan contraflow,” ungkap Humas Tol Jakarta-Cikampek Hendra Damanik di Jakarta kemarin. Menurut dia, kondisi lalu lintas sejak beberapa hari lalu sudah mengalami peningkatan, meski belum signifikan.
“Untuk kepadatan lalu lintas sudah meningkat sejak 22 Desember 2018 dibandingkan dengan lalu lintas normal. Titik kemacetan belum ada dan semoga tidak ada,” paparnya.
Baca Juga: Dihentikan Sementara, Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Dipakai Mudik Lebaran?
Pihaknya juga mengimbau para pengendara yang hendak merayakan malam pergantian tahun agar memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. Di antaranya dengan mematuhi peraturan lalu lintas dan jangan paksakan berkendara bila sudah lelah.
“Untuk pengguna jalan tol, kami imbau untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas, patuhi arahan petugas, pastikan kendaraan dalam keadaan prima, istirahat di tempat yang telah disediakan apabila lelah, dan jangan lupa membawa alat pembayaran tol.
Pastikan saldo e-toll cukup untuk transaksi. Bagi yang mau tujuan ke Jawa, selamat menikmati Trans Jawa, nikmati perjalanan Anda dan keselamatan yang paling utama,” ujarnya. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi memprediksi tidak akan ada kemacetan parah saat libur jelang pergantian tahun nanti.

Salah satu sebabnya, menurut dia, adanya penghentian sejumlah pekerjaan proyek di jalan tol Jakarta-Cikampek dan pembatasan kendaraan barang di sejumlah jalan tol dan jalan nasional. “Perkiraan saya, sepanjang pengerjaan proyek-proyek di Japek dihentikan sementara, pembatasan kendaraan juga efektif berjalan, saya kira kemacetan yang berarti tidak terjadi,” tandasnya.
Meski demikian, lanjut Budi, Kemenhub terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian, PT Jasa Marga, dan Kementerian PUPR untuk mengatur lalu lintas. Dia pun memperkirakan puncak arus balik ke Jakarta saat tahun baru terjadi pada 1 Januari 2019.
“Kemarin masih ada 57.000 kendaraan yang belum kembali ke Jakarta, perkiraan saya sampai tanggal 1 nanti puncak arus balik tahun baru,” ujarnya. Salah satu strategi yang akan dilakukan Kemenhub untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan adalah pembatasan kendaraan barang di sejumlah jalan tol dan jalan nasional.
Khususnya pada 28-29 Desember 2018 dan 1 Januari 2019. “Untuk pembatasan operasional angkutan barang juga berlaku pada 1 Januari 2019 mulai pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, arah Jakarta dan jalan nasional Denpasar-Gilimanuk, arah ke Gili manuk,” paparnya.