Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indika Energy Kantongi Pinjaman USD75 Juta

Indika Energy Kantongi Pinjaman USD75 Juta
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA – Kembangkan bisnis lebih agresif lagi di 2019, PT Indika Energy Tbk (INDY) menerima fasilitas pinjaman senilai USD75 juta. Pinjaman tersebut didapat bersamaan dengan penandatanganan perjanjian fasilitas dengan empat entitas anak usahanya, yaitu PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Tripara Engineering, dan Tripatra Pte Ltd sebagai penanggung awal.

Sekretaris INDY Adi Pramono mengungkapkan bahwa dalam perjanjian tersebut, ICICI Bank Limited, MUFG Bank Ltd, PT Bank Mandiri Tbk bertindak sebagai pemberi pinjaman awal. Selain itu MUFG juga akan bertindak sebagai agen pinjaman, sedangkan bank Mandiri merangkap sebagai bank rekening dan agen jaminan.”Fasilitas ini akan dipergunakan untuk membiayai pengembangan bisnis anak perusahaan INDY dalam membangun, memiliki, dan mengoperasikan dermaga (jetty) serta terminal penyimpanan bahan bakar,” kata Adi dilansir dari Harian Neraca, Jumat (4/1/2018).

Baca Juga: Ekspansi, Indika Energy Buat Anak Usaha Bidang Jasa

Adi menambahkan, INDY memberi jaminan melalui mekanisme pari passu berdasarkan ketentuan dalam Indenture untuk obligasi IV, obligasi V, dan obligasi VI yang terutang. Direktur Indika Energy, Aziz Armad pernah bilang, total cadangan batu bara Kideco Jaya Agung tahun ini bisa mencapai 500 juta metrik ton.

Disampaikannya, peningkatan cadangan batu bara tersebut berasal dari empat wilayah usaha penambangan (WUP). Empat WUP tersebut adalah Roto Samurangau, Susubang Uko, Samu Biu dan Pinang Jatus. Samurangau dan Pinang masih dalam tahap eksplorasi. Mayoritas dari Roto dan Susubang. [Penaikan] sebagian besar dari yang eksisting," ungkapnya.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Melemah Jadi Rp14.940 per Dolar AS

Dalam laporan eksplorasi September 2018, luas empat lahan WUP tersebut mencapai 47,5 ha. Adapun, total cadangan Kideco pada 2018 sekitar 422 juta ton. Hingga saat ini, Kideco memiliki 50 pelanggan yang berasal dari 16 negara. Saat ini, perseroan juga akan membangun gudang di Kalimantan Timur, melalui PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE), dengan nilai investasi sekitar USD108 juta, atau sekitar Rp1,5 triliun.

Adapun, fasilitas penyimpanan tersebut bekerja sama dengan PT ExxonMobil Idnonesia. Dalam perjanjian dengan ExxonMobil, katanya, KGTE akan memiliki, dan mengoperasikan terminal di Kalimantan Timur. Terminal ini, akan menjadi bentuk dukungan INDY terhadap pengembangan logistik nasional, khususnya di Indonesia bagian timur.

Terkait dengan rencana investasi senilai USD108 juta untuk mendukung bidang logistik, awalnya, perseroan merencanakan mengalokasikan investasi senilai USD20 juta. Namun, dalam realisasi hal tersebut tidak terjadi, sebab investasi awal senilai USD20 juta tersebut akan dilakukan pada awal 2019. Sumber pendanaan untuk membangun terminal ini juga berasal dari pinjaman perbankan, yang akan diperoleh dari tiga bank. Sebagian dari pinjaman ini akan dalam dolar AS.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement