Dia juga menjelaskan, ke depan LinkAja akan menjadi wadah bagi Wechat dan Alipay untuk beroperasi di Indonesia. Meski demikian, kedua perusahaan sistem pembayaran asal China tersebut tidak akan ikut andil sebagai pemegang saham LinkAja.
"Full punya BUMN (sahamnya). (Kepemilikan) sahamnya dibagi-bagi (antar BUMN)," ujarnya.
Seperti diketahui, WeChat dan AliPay tengah melakukan proses kerjasama dengan beberapa bank BUKU IV di Indonesia, termasuk BNI. Kata Dadang, kerjasama ini akan akan dibahas lebih lanjut usai proyek LinkAja rampung.
"Itu (proses kerjasama) belakangan aja, kita tidak bahas WeChat sama Alipay, nunggu ini (LinkAja) jadi dulu . Kalau Alipay sama WeChat nanti nunggu beres ini baru kita bicarakan kerjasamanya seperti apa. Nunggu jadi LinkAja dulu," pungkasnya.
(Feby Novalius)