NEW YORK - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat. Penguatan didorong hasil pendapatan emiten yang kinclong meskipun diselimuti kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Melansir Xinhua, Kamis (24/1/2019), indeks Dow Jones Industrial Average menguat 172,77 poin atau 0,71% ke 24.577. Indeks S&P 500 naik 5,80 poin atau 0,22% ke 2.638 dan indeks Komposit Nasdaq naik 5,41 poin atau 0,08% ke 7.025.
Sembilan dari 11 sektor utama indeks S&P menguat, dengan sektor kebutuhan pokok konsumen naik lebih dari 1%.
Baca Juga: Wall Street Menguat Ditopang Saham IBM Cs
Pendorong indeks Dow Jones menguat ditopang hasil beberapa laba perusahaan besar yang positif selama 2018. Dan ini menjadi bekal yang kuat pada 2019.
Saham P&G naik hampir 5%, setelah perusahaan barang konsumen AS itu melaporkan pendapatan kuartalan yang mengalahkan estimasi, berkat produk perawatan kecantikan baru yang diluncurkan tahun lalu.
Saham United Technologies naik lebih dari 5%, setelah konglomerat manufaktur AS itu membukukan laba kuartal keempat, didorong oleh meningkatnya pertumbuhan dalam penjualan industri dirgantara dan tingkat pajak yang lebih rendah.
Sementara itu, saham IBM mencatat kenaikan beruntun sejak Selasa (22/1) sore dan naik lebih dari 8%, didorong oleh laba tahunan dan triwulanan yang lebih kuat dari perkiraan pada 2018 berkat aplikasi luas teknologi-teknologi canggihnya, seperti kecerdasan buatan dan komputasi awan.
Baca Juga: Wall Street Anjlok Tertekan Proyeksi Ekonomi Global Suram
Saham-saham unggulan (blue-chips) lain juga mengangkat Dow pada perdagangan. Seperti saham Boeing, dan 3M. Keduanya masing-masing naik 0,2% dan 0,02%.
Kegelisahan pasar atas potensi perlambatan semakin dalam, setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan Amerika Serikat mungkin dapat melihat pertumbuhan nol untuk kuartal pertama tahun ini, jika penutupan pemerintah berlangsung sepanjang kuartal.
"Jika (penutupan) diperpanjang untuk seluruh kuartal, dan mengingat fakta bahwa kuartal pertama cenderung rendah karena sisa musiman, maka Anda bisa berakhir dengan angka yang sangat mendekati nol pada kuartal pertama," kata Hassett.
(Dani Jumadil Akhir)