Selain itu, kata Syukur, proses peningkatan ini juga semakin kuat setelah terjadi multiply effect pada saat menebang 20 ribu hektar yang langsung dibuka open truk sebanyak 1500 dan keluar sebanyak 1500.
"Kemudian perusahaan ini juga menyerap tenaga kerja organik sebanyak 1800 orang dan non organik sebanyak 5000 orang. Di sini jelas sekali bahwa pabrik ini menguntungkan banyak pihak, termasuk akan adanya restoran, kos kosan, warung dll," katanya.
Secara singkat, sembilan pabrik gula baru ini adalah pabrik-pabrik dengan konsep ramah lingkungan karena semua prosesnya tak lagi menggunakan cara lama dan green teknologi.
Direktur Utama PT Rejoso Manis Indo Hans Falita Hutama mengatakan, pabrik gula miliknya sudah memakai teknologi baru, yakni dengan sebuah alat Blorer yang mampu menghasilkan karbon.
"Jadi untuk memutihkannya dengan karbon yang juga sudah kita proses. Selanjutnya kita treatment lalu kita campurkan dengan mira gula yang kemudian akan mengambil partikel warna, sehingga hasilnya gula ini benar-benar sehat," katanya.
