"Bentuk fasilitas berupa pengurangan penghasilan kena pajak sebesar 200 persen dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan vokasi atau link and match dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau politeknik," ujarnya.
Dengan program "link and match", pemerintah mendorong agar industri berperan aktif melibatkan SMK. Sebagai contoh, industri dapat memberikan bantuan mesin produksi pabrik kepada SMK yang sudah bekerjasama, untuk mendukung berjalannya kurikulum dual system yang mencakup 30 persen teori dan 70% praktik. Airlangga menuturkan, fasilitas "super deductible tax" bisa diperoleh perusahaan dengan melakukan kerja sama dengan SMK dalam program link and match yang digagas Kemenperin.
Ada 36 kompetensi keahlian SMK sesuai dengan kebutuhan industri yang mendapatkan insentif super deductible tax. Sektor yang diusulkan antara lain, elektronika industri, instalasi pemanfaatan tenaga listrik, permesinan, pengelasan, pengecoran, pemeliharaan mekanik industri, instrumentasi logam, kontrol proses, kontrol mekanik, otomatisasi industri, mekatronika, kimia industri, kimia analisis, perbaikan dan perawatan audio video, perawatan dan perbaikan alat berat. Kemudian untuk sektor otomotif dibagi dalam lima bidang yang lebih spesifik antara lain, perawatan dan perbaikan otomotif kendaraan ringan, perawatan dan perbaikan otomotif sepeda motor, perancangan dan perbaikan ototronik (otomotif elektronika), perbaikan bodi otomotif, serta pembuatan komponen industri otomotif. Sektor furnitur dibagi dalam dua bidang lebih spesifik yakni pembuatan produk furnitur dan desain produk furnitur. Sektor perkapalan, dibagi dalam lima bidang lebih spesifik yakni rancang bangun kapal, konstruksi kapal, pengelasan kapal, kelistrikan kapal, dan instalasi permesinan kapal.
Sektor tekstil dan garmen dibagi dalam lima bidang lebih spesifik yakni, desain dan produksi kriya tekstil, pembuatan benang tekstil, pembuatan kain (tenun dan rajut), produksi garmen dan kimia tekstil. Terakhir, terkait logistik industri, meliputi logistik pergudangan, logistik transportasi serta manajemen pergudangan dan distribusi.
Airlangga menyampaikan, guna mendukung peningkatan kompetensi SDM di bidang industri pemerintah menambah dana pendidikan untuk vokasi sebesar Rp1,78 triliun, kerena SDM merupakan kunci untuk perindustrian. "Kami terus mendorong agar semakin banyak SMK yang bergabung dalam program link and match. Total SMK di Indonesia ada 14 ribu sekolah," katanya.
(Rani Hardjanti)