Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Standchart Raih Laba Bersih Rp536 Miliar di 2018

Standchart Raih Laba Bersih Rp536 Miliar di 2018
Foto: Harian Neraca
A
A
A

JAKARTAStandard Chartered Bank Indonesia (Standchart) berhasil meraih laba bersih di 2018 sebesar Rp536 miliar. Angka tersebut tumbuh sebesar 371% bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Chief Executive Officer (CEO) Standchart, Rino Donosepoetro mengatakan keberhasilan strategi transformasi yang dilakukan sejak 2017 telah mendorong kemajuan-kemajuan yang signifikan dalam mengoptimalisasi potensi yang ada demi pengembangan Standard Chartered Bank Indonesia secara eksponensial.

“Pencapaian Laba Bersih tertinggi sejak 2014 di tahun 2018 ini mempakan salah satu milestones penting dalam upaya kami mencapai aspirasi sebagai Bank Internasional terbaik di Indonesia,” kata Rino, dikutip dari Harian Neraca, di Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Baca Juga: RS Pelni Evaluasi Rencana IPO

Selain pencapaian kinerja finansial, Standard Chartered juga mendukung program pemerintah menumbuhkan sektor ekspor dan mendukung investasi asing ke Indonesia. Sementara itu, pengelolaan manajemen likuiditas yang baik juga membuahkan hasil yakni peningkatan rasio Net Interest Margin (NIM) dari 4,26% menjadi 4,38%.

Pengeluaran beban operasional Standard Chartered tumbuh sebesar 6 persen di tahun 2018. Pencapaian ini didukung oleh upaya peningkatan digitalisasi dan efisiensi proses internal menjadi simplen better, faster. Efisiensi biaya menghasilkan penurunan Cost to Income ratio (CIR) menurun ke level 65 persen dari 68 persen di tahun lalu.

Sementara itu, Standchart hingga akhir tahun 2018 berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 32,2 triliun atau tercatat meningkat 17% (YoY) bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 27,5 triliun.

Baca Juga: Jeda Sesi I, IHSG Anjlok 1,1% ke Level 6.416

Menurutnya penyaluran kredit masih akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. “Peningkatan penyaluran kredit atau loan book sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga didukung oleh perbaikan kualitas aset,” kata Rino.

Bank juga terus berpartisipasi dalam mendukung perkembangan ekonomi Indonesia dengan penyaluran kredit kepada UMKM berbasis ekspor yang mencapai 23% dari total penyaluran kredit. jumlah ini meningkat secara signifnkan dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 13%. Tak hanya itu, pihaknya juga terus bertekad menurunkan rasio kredit bermasalah dengan terus melakukan restrukturisasi.

Hingga akhir tahun 2018 saja tercatat Non Performing Loan (NPL) Standchart telah mencapai 2,2%. “Kesehatan kredit temermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang turun ke 2,22% di tahun 2018 dari sebelumnya 3,90% di tahun 2017,” tukas Rino.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement