Sementara untuk target produksi batubara, Petrosea menargetkan setidaknya sama seperti tahun lalu yaitu 34,6 juta ton. Head Of Corporate Communication INDY, Leonardus Herwindo pernah bilang, PTRO optimis mampu mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini. Pada 2018 kinerja operasional mereka meningkat karena adanya perpanjangan dan penambahan kontrak baru yang mereka dapat. Sayangnya, mereka belum dapat menyampaikan terkait target perolehan kontrak untuk tahun ini.
Sejauh ini lebih dari 65% pendapatan Petrosea berasal dari jasa penambangan batubara. Oleh karena itu, Leo bilang, dinamika harga batubara menjadi salah satu faktor yang bisa berdampak dalam kegiatan operasional. Namun, sambungnya, mereka percaya selama Petrosea berkomitmen untuk mempertajam fokus operational excellence, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkuat jaringan pemasaran sebagai suatu proses yang berkelanjutan, Petrosea mampu untuk menjaga tren kinerja yang positif.
Pada tahun ini induk usaha PTRO yaitu INDY menyiapkan belanja modal sebesar USD315 juta yang mana sekitar USD175 akan digunakan untuk mengembangkan PTRO. Pada tahun lalu PTRO mengalokasikan capex sebesar USD162,8 juta yang mana digunakan untuk penambahan alat berat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)