NEW YORK - Harga minyak dunia turun dalam perdagangan yang fluktuatif pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pedagang terus mempertimbangkan kenaikan persediaan Amerika Serikat (AS) dan dampak pengetatan larangan negara itu terhadap ekspor minyak Iran.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun USD0,68 menjadi menetap di USD65,21 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun USD0,22 menjadi ditutup pada USD74,35 per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian seperti dilansir Antaranews, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Harga minyak mentah pada awalnya mendapat dukungan dari berita bahwa Polandia dan Jerman menangguhkan impor minyak mentah Rusia melalui pipa Druzhba, pipa minyak terpanjang di dunia, karena kontaminasi.
Baca Juga: Stok AS Melonjak, Harga Minyak Dunia Bervariasi
Pasar energi mengalami volatilitas besar di sesi akhir dan kedua acuan minyak mentah berakhir lebih rendah.
Para investor cenderung menempatkan perdagangan mereka ke penyelesaian untuk ambil untung, karena kenaikan yang lumayan dalam persediaan minyak mentah mingguan AS memicu sentimen bearish, menurut beberapa analis.
Persediaan minyak mentah AS naik 5,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 19 April menjadi 460,6 juta barel, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu (24/4/2019). Angka itu dengan mudah melampaui perkiraan para analis untuk kenaikan 1,3 juta barel.