JAKARTA - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Tunas Ridean Tbk (TURI) memutuskan membagikan dividen tunai dengan total Rp167,4 miliar atau sebesar Rp30 per saham.
Adapun, perincian pembagian dividen tersebut adalah sebesar Rp8 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada 4 Desember 2018, sisanya sebesar Ro122,76 miliar atau Rp22 per saham akan dibayarkan sebagai dividen final tunai. Pembagian dividen tersebut meningkat 20% dibandingkan dengan pembagian pada tahun sebelumnya Rp25 per saham.
Dalam RUPS tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan dewan komisaris perseroan sehubungan dengan pengunduran diri Haslam Preeston yang digantikan oleh Eric Chan.
Baca Juga: Astrindo Cetak Untung Rp85,9 Miliar pada Kuartal I-2019
Selain itu Kent Teo pada tanggal 2 April 2019 telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Direktur perseroan efektif per tanggal 1 Juli 2019 dan akan digantikan dengan Max Sunarcia.
Di kuartal pertama 2019, TURI berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 3,56 triliun atau tumbuh 6% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp3,52 triliun. Pencapaian positif ini cukup menggembirakan di tengah lesunya industri otomotif.
Kata Direktur Keuangan Tunas Grup, Kent Teo, laba Grup juga meningkat 14% pada kuartal I 2019 menjadi Rp160 miliar dari perolehan laba kuartal I 2018 yang sebesar Rp141 miliar.
“Bisnis otomotif menyumbang 60% dari total laba kuartal I 2019, diikuti pembiayaan (MTF) menyumbang laba 31%, dan bisnis rental 9%," ujarnya seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Baca Juga: Tunas Ridean Kantongi Laba Rp560,2 Miliar
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Tunas Grup Rico Setiawan menjelaskan, untuk proyeksi penjualan dan laba sepanjang 2019 sangat tergantung pada situasi pasar. Di mana pasar mobil awal tahun agak tertekan.
"Memang jelang election (pemilu) penjualan mobil turun, tetapi jelang lebaran biasanya start growing. Kalau motor stabil karena di kuartal I 2019 kita masih growing," jelas Roco.
Dia mengutip data Gaikindo bahwa penjualan turun 13% di awal tahun. Namun, lanjutnya, Tunas Grup meyakini akan terjadi market recovery di semester kedua.
"Hasilnya kami perkirakan sama seperti tahun lalu setelah proses recovery," jelas Rico.
Dirinya menguraikan, dari data Gaikindo, penjualan mobil baru nasional turun 13% pada kuartal pertama tahun 2019 menjadi 254 ribu unit, dari 294 ribu unit di kuartal pertama tahun 2018.
Sementara dari data Pemerintah dan AISI, penjualan motor baru nasional naik 15% pada kuartal pertama tahun 2019 menjadi 1.681 ribu unit, dari 1.457 ribu unit di kuartal pertama tahun 2018.
"Untuk Grup Tunas, penjualan mobil baru juga turun 7% pada kuartal pertama tahun 2019 dikarenakan intensitas persaingan. 13.749 unit menjadi 12.844 unit," paparnya.
Penurunan penjualan dialami oleh Tunas Toyota turun 2% selama kuartal pertama tahun 2019 dibandingkan dengan penurunan penjualan Toyota nasional, yakni dari 7.837 unit di periode yang sama 2018 menjadi 7.680 unit di kuartal 1 2019.
Penjualan Tunas Daihatsu juga turun 11% selama kuartal pertama tahun 2019 dikarenakan tingkat persediaan yang lebih rendah, yakni dari 5.430 unit menjadi 4.821 unit. Penjualan Tunas BMW juga turun 38% selama kuartal pertama tahun 2019, menjadi 206 unit dari 333 unit di awal 2018. Hal ini karena pangsa pasar yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif dengan jenis yang lain.
(Dani Jumadil Akhir)